Tidak Maksimal, PSBB Di Kabupaten Tangerang Opsi Diperpanjang

RMOLBANTEN. Pemkab Tangerang berencana memperpanjang masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. Sebabnya, PSBB yang sedang dilakukan tidak maksimal.

Hal itu disampaikan anggota gugus tugas pencegahan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hery Heryanto. Selasa (28/4).

Hery mengatakan, pelaksanaan PSBB yang sudah berjalan sejak 18 April 2020 tapi didarsakan belum maksimal.

"Kita sedang evaluasi. Tetapi kalau melihat perkembangan terakhir, kelihatannya cenderung untuk diperpanjang," terang Hery.

Jika dipersentasikan, PSBB tahap pertama hanya mencapai 40 persen.

Tidak maksimalnya PSBB, menurut Hery, karena kurang disiplinnya warga dengan masih banyak aktivitas kerumunan warga.

"Hasil evaluasi kerumunan masih banyak dijalan-jalan. Tetapi yang bermasker sudah lumayan, mulai banyak. Wilayah zona merah sudah diimbau ibadah di rumah, tapi masih banyak Jumatan di masjid masih numpuk. Misalnya di Cikupa," ungkap Hery.

"Saya kira masyarakat sudah tahu, tinggal kesadaranya aja. Kalau pemikiran kami di daerah nol, jangan sampai masuk kasus Covid-19 ini, terutama daerah pinggiran. Karena kalau sudah masuk, bisa jadi kuburan massal,"sambungnya.

Menurut Hery, kalau terkena masyarakat kalangan menengah ke bawah dengan pola hidup yang berdekatan, justru akan semakin berbahaya.

Penyebaranya akan sangat luas jika tidak diantisipasi," ujar Hery.

Meski wacana perpanjangan masa PSBB sudah muncul, sambung Hery tetapi Pemkab Tangerang masih mengkaji dan belum melakukan pengajuan kepada Gubernur Banten.

"Perpanjangan masa PSBB masih kita kaji, tidak hanya Kabupaten Tangerang, tapi untuk Tangerang Raya. Akan diperketat. Ke depan harus ditambah dengan sanksi agar masyarakat patuh," pungkasnya. [dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/2Y8IgIB
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tidak Maksimal, PSBB Di Kabupaten Tangerang Opsi Diperpanjang"

Posting Komentar