Ketum Muhammadiyah: Capim KPK Harus Bersih Dan Tidak Berpolitik

RMOLBanten. Sedianya, panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) tegas dalam hal pemberantasan korupsi.

Pansel diharapkan dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya dengan melakukan seleksi ketat terutama para kandidat calon pimpinan KPK yang memiliki rekam jejak bermasalah.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangannya, Jumat (9/8).

"Sebaiknya Capim KPK benar-benar terpilih yang bersih, tidak memiliki rekam jejak bermasalah, dan tegas dalam pemberantasan korupsi," ujar Haidar.

Kata Haidar Muhammadiyah menaruh harapan besar terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia kedepan agar lebih baik.

Karenanya, pimpinan KPK periode 2019-2023 kedepan dapat mengemban amanah secara bertanggung jawab. Salah satu hal yang perlu ditekankan yaitu agar para pimpinan komisi antirasuah kedepan tidak berafiliasi dengan kepentingan politik.

"Bersikap amanah, jujur, tidak berpolitik dalam bentuk apapun, serta berdiri tegak di atas hukum dan konstitusi," demikian Haedar.

Diketahui, Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan 40 nama kandidat ke delapan lembaga penegak hukum negara.

Hal itu, kata dia, menjadi bagian dari proses seleksi agar dapat menyaring Capim KPK yang berintegritas.

"Kita sejak pada tanggal 5 Agustus kami pansel bekerja sampai malam menyiapkan dokumen 40 orang tersebut dan kita kirim ke 8 tracker tim," ujar Yenti di Gedung Lemhanas, Jakarta, pada Kamis (8/8) lalu.

Adapun, delapan lembaga yang turut dilibatkan Pansel dalam proses seleksi Capim KPK Jilid V yaitu KPK, Kejaksaan, Kepolisian, BIN, BNN, BNPT, PPATK, dan Dirjen pajak. [dzk]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/2MTjINR
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ketum Muhammadiyah: Capim KPK Harus Bersih Dan Tidak Berpolitik"

Posting Komentar