Masih 21 Tahun, Gadis Asal Padang Jadi Mahasiswi S3 ITB Termuda
"Perasaan senang sih iya. Tetapi ini belum jadi apa-apa. Aku belum punya kontribusi apapun untuk kampus ataupun negara," ungkap perempuan kelahiran Padang, Sumatera Barat tersebut, dikutip dari laman ITB, Jumat (22/1).
Maya mengaku senang sekolah dan belajar. Dara kelahiran 9 Mei 1999 itu, masuk SD saat berusia lima tahun. Kemudian, mengambil program akselerasi di jenjang SMA. Lalu, menyelesaikan sarjana (S1) prodi matematika di Universitas Andalas kurang dari empat tahun.
Selanjutnya, program S2 dan S3 di ITB dengan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemenristekdikti. Selain itu, dengan bersekolah tinggi hingga S3, ia dapat meneruskan rekam jejak ayahnya yang bergelar serupa.
"Sejak dari dulu aku memang suka belajar hal baru. Alhamdulillah ada kesempatan lanjut S2/S3 dengan program PMDSU. Mungkin juga ada faktor lingkungan keluarga, soalnya papa juga kuliah sampai S3," tutur wanita berhijab tersebut.
Melanjutkan studi di ITB, lanjut Maya, memberikan kesempatan pada dirinya untuk belajar lebih banyak. Sekaligus menambah jaringan, dan dapat mengenal dunia luar. Serta, keluar dari zona nyaman.
Saat ini, Maya fokus menyelesaikan S3 tepat waktu. Lalu mencari pekerjaan. Opsi paling realistis, menjadi dosen. Agar dapat membagikan ilmu yang diperolehnya. Selain itu, Maya berharap berkesempatan mendirikan sekolah bagi orang yang tidak mampu.
"Aku berharap bisa memberi pengaruh positif di instansi manapun nanti aku berada. Membangun karakter dan pola pikir itu penting dalam hidup. Mungkin ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari pendidikan non formal. Tetapi, untuk hal tertentu seperti sosialisasi, sopan santun, perkembangan ilmu, dan teknologi bisa dibantu dengan menempuh pendidikan formal," pungkas lulusan Universitas Negeri Padang tersebut. [tsr]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2KCKdbT
via gqrds
0 Response to "Masih 21 Tahun, Gadis Asal Padang Jadi Mahasiswi S3 ITB Termuda"
Posting Komentar