Perusahaan Milik Anggota DPR Dari Fraksi Gerindra Diduga Terlibat Pencurian BBM Di Tuban

RMOLBANTEN Pelaku pencurian BBM solar milik PT Pertamina (Persero) diamankan Tim Polairud Mabes Polri di atas Kapal MT Putra Harapan di sekitar single point morning (SPM) 150, perairan Tuban, Jawa Timur.

Aksi pencurian bahan bakar minyak (BBM) solar milik PT Pertamina (Persero) di Fuel Terminal (FT) Tuban, Jawa Timur, diduga melibatkan pengusaha migas kelas kakap.

Dugaan semakin mengemuka dari status Kapal MT Putra Harapan yang digunakan pelaku yang ditengarai kuat adalah milik kongsi distributor BBM milik Anggota DPR RI yang bekerjasama dengan perusahaan pesaing Pertamina.

Hasil penelusuran menunjukkan, Kapal MT Putra Harapan diketahui milik perusahaan perusahaan layanan bunker standar internasional dan transportasi bahan bakar (fuel petroleum) yang bermarkas di Jalan Ikan Mungsing, Tanjung Perak, Surabaya.

Kongsi ini tercatat hubungan kerjasama dengan PT AKR Corporindo Tbk, perusahaan minyak swasta pesaing Pertamina.

Perusahaan tersebut bertugas memasarkan dan mendistribusikan BBM merk dagang PT AKR Corporindo Tbk, AKRA SOL-8 (Solar) dan AKRA SOL-3 (FO).

Fakta lain mengungkap yang tak kalah mengejutkan. Perusahaan distributor minyak itu terindikasi kuat milik salah satu anggota Komisi III DPR RI, berinisial RM dari Fraksi Gerindra Dapil Jatim 1.

Redaksi mencoba mengkonfirmasi lewat telepon selulernya, namun handphone RM tidak aktif atau mati. Sementara, pesan lewat aplikasi whatsapp belum ditanggapi hanya terlihat centang dua saja tapi belum dibaca.

RM ini merupakan satu-satunya anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra dari Dapil Jawa Timur 1 yang melenggang ke Senayan.

Diketahui, Tim Polairud Mabes Polri berhasil menggagalkan aksi pencurian BBM jenis solar milik Pertamina di sekitar single point morning (SPM) 150 milik PT Pertamina, perairan Tuban, Jawa Timur, Senin (15/3) dini hari.

Dalam penyergapan itu, polisi mengamankan dua dari empat pelaku yakni Ismail Ali dan M Taufik.

Ismail merupakan nahkoda kapal yang dijadikan tempat penampungan BBM hasil curian. Adapun Taufik berperan memantau situasi.

Petugas juga menyita barang bukti satu unit kapal, 21.517 liter atau 21 ton BBM jenis solar, satu selang pipa spiral dan katrol pipa, satu mulut pipa, serta dua ponsel.

Sementara empat pelaku yang melarikan diri dengan menceburkan diri ke laut masih dalam pengejaran, salah satunya adalah mantan pegawai kontrak PT Pertamina.

"Satu tersangka adalah mantan dari mekanik yang pernah bekerja di SPM, sehingga sangat tahu bagaimana cara kerja di SPM. Pada saat kapal tanker Pertamina mengisi pipa bawah laut, akan ada sisa dari pada proses pemindahan itu, sisa inilah yang kemudian oleh para pelaku dicuri,” jelas Kepala Korps Kepolisian Air dan Udara Brigadir Jenderal Yassin Kosasih, Jumat (19/3).

Executive General Manager (EGM) Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, C.D. Sasongko menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesigapan tim polairud mabes polri dalam mengamankan obyek vital nasional yang dikelola oleh Pertamina.

"Dengan upaya cepat yang dilakukan, tindak pencurian yang mengganggu stabilitas dan keamanan onvitnas dapat digagalkan. Kami memberikan apresiasi yang tinggi bagi tim polairud mabes POLRI, dengan keamanan OBVITNAS yang mendapat perhatian khusus seperti ini, maka kami dapat fokus melakukan distribusi energi dan melayani kebutuhan masyarakat," ujar Sasongko, dalamketerangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (3/16)

Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, FT Tuban memiliki peran strategis dalam mata rantai distribusi BBM karena sebagai salah satu sarana prasarana distribusi BBM di wilayah operasional. Dalam status keamanan FT Tuban dan seluruh sarana distribusi energi yang ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional (OBVITNAS) mendapatkan perhatian khusus dari Aparat Penegak Hukum (APH). [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2PaoUQK
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perusahaan Milik Anggota DPR Dari Fraksi Gerindra Diduga Terlibat Pencurian BBM Di Tuban"

Posting Komentar