Direktur Lima: Komposisi Timsel KPU-Bawaslu Seperti 'Orangnya Presiden'

RMOLBANTEN Dari 11 Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum dan Calon Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Timsel KPU-Bawaslu), 5 orang di antaranya memiliki jabatan struktural yang bertanggung jawab terhadap Presiden, harus direspons pemerintah.

Selain bertentangan dengan UU 7/2017 yang mensyaratkan wakil pemerintah dalam Timsel hanyalah 3 orang, ketentuan tersebut dapat mengundang sikap ketidakpercayaan masyarakat terhadap independensi Timsel itu sendiri.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti, Kamis siang (14/9).

"Sebab, secara format dan kedekatan, nampak susunan anggota timsel ini condong seperti Orang presiden”,” ujar Ray Rangkuti.

Pengamt jebolan UIN Jakarta itu menyatakan, pemerintah seharusnya segera merespon pertanyaan publik terkait penilaian adanya 4 orang wakil pemerintah dalam Timsel penyelenggara pemilu 2021-2022. Pertanyaan ini logis karena memang setidaknya ada 4 nama di dalam Timsel yang jabatannya berada di bawah struktur presiden.

"Yakni Pak Juri Ardiantoro, Bahtiar, Edward Omar Sharif Hiariej, dan ibu Poengky Indarty. Keempat nama dimaksud menjabat dalam jabatan struktural yang berada di bawah dan bertanggungjawab terhadap Presiden. Lembaga Kompolnas misalnya," tuturnya.

Mantan aktivis 98 dari UIN Jakarta ini menambahkan, yang menjadi soal jika "Orang Presiden" berada di struktural Timsel tentu berkaitan dengan kapasitas, integritas dan pengalaman anggota Timsel itu sendiri.

"Tentu saja, hal ini akan dapat menambah dugaan yang berpotensi mengganggu penilaian masyarakat atas independensi Timsel," demikian Ray Rangkuti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID.

Diketahui, Timsel KPU-Bawaslu belakangan menjadi sorotan. Terutama, latar belakang Ketua Timsel KPU-Bawaslu Juri Ardiantoro yang pada Pilpres 2019 lalu merupakan tim sukses Jokowi-Ma'ruf.

Selain itu, komposisi Timsel juga dipertanyakan. Terdapat setidaknya 5 dari 11 Timsel yang memiliki jabatan publik. Ini berpotensi konflik kepentingan.

"Padahal, UU Pemilu membatasi perwakilan pemerintah hanya tiga orang," kata Peneliti Kode Inisiatif Muhammad Ihsan Maulana. [ars]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/2X9Z0ku
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Direktur Lima: Komposisi Timsel KPU-Bawaslu Seperti 'Orangnya Presiden'"

Posting Komentar