Menuju Pemilu 2024, Hensat: Mungkin Tidak Muncul Capres Non Jawa?

Founder Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio memberikan pilihan banyak. Ada klaster Kepala Daerah, Menteri, hingga klaster wilayah.
"Mungkin ga kita miliki Calon Presiden dari luar Jawa?" ujar pria yang akrab disapa Hensat saat mengisi diskusi daring Lembaga Survei KedaiKopi bertajuk "Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid-19" pada Jumat (16/10).
Menurut Hensat kenapa klasterisasi wilayah calon presiden bisa muncul.
Sebab, dengan leadership yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang beragam ini sudah seharusnya mulai memikirkan hal tersebut.
"Mendorong calon presiden calon wakil presiden bukan hanya datang dari Jawa," katanya.
Jika mengacu nama-nama yang menempati posisi elektoral tinggi di sejumlah lembaga survei yang beredar saat ini, kebanyakan hasilnya para Capres semuanya berasal dari Jawa.
"Ada Pak Prabowo, Mas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan kamil. Itu kan semuanya berada di Jawa," tuturnya.
Sementara, kata Hensat, yang berasal dari non Jawa, memang ada yang beredar tetapi tidak sekuat tokoh-tokoh dari Jawa.
Sebut saja Meneg BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Kepala BNPT Boy Rafli Amar, Menkeu Sri Mulyani.
"Itu adalah nama-nama yang muncul dari luar Jawa," ujarnya.
"Kira-kira memungkinkan atau tidak? Sekali lagi, tentang ketokohan tadi mungkin tidak capres Jawa Bali dan non Jawa Bali," demikian Hensat dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3DJAiHk
via gqrds
0 Response to "Menuju Pemilu 2024, Hensat: Mungkin Tidak Muncul Capres Non Jawa?"
Posting Komentar