Menimbang Penghentian Izin Baru Exchange Kripto di Indonesia

SERANG – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) baru-baru ini mengeluarkan surat edaran tentang penghentian penerbitan perizinan pendaftaran Calon Pedagang Fisik Aset Kripto. Surat bernomor 208/BAPPEBTT/SE/08/2022 ini mulai efektif diberlakukan sejak tanggal 15 Agustus 2022.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Plt. Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, dijelaskan penghentian penerbitan izin ini bertujuan untuk mewujudkan kegiatan perdagangan pasar fisik aset kripto yang transparan, efisien dan efektif. Saat ini sudah ada 25 perusahaan Calon Pedagang Aset Kripto yang terdaftar di Bappebti.

Menanggapi surat edaran, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan Harmanda, melihat langkah Bappebti tersebut sebagai tindakan yang tepat untuk situasi saat ini. Alasannya, menurut Manda, penghentian sementara ini akan menciptakan persaingan yang sehat antar Calon Pedagang Fisik Aset Kripto dan memberikan waktu untuk mereka mengembangkan bisnisnya. Di samping itu, Bappebti tampaknya kini tengah mengodok aturan baru untuk menyeleksi pedagang aset kripto yang sebelumnya calon menjadi full license.

“Untuk sekarang Bappebti mengeluarkan izin sebagai calon pedagang fisik aset kripto. Tentu yang namanya ‘calon’ itu regulasinya tidak se-complicated untuk menjadi full pedagang. Jika dilihat dari regulasi untuk pendaftaran calon pedagang saya pikir ini sudah cukup baik. Untuk naik jenjang ke full license, tentu menjadi pekerjaan rumah Bappebti. Apakah dari sisi regulasi akan ditambah atau dipertebal,” kata pria yang akrab disapa Manda, Jumat (26/8/2022).

Lebih lanjut, Manda mengungkapkan memperkuat regulasi mengenai perizinan menjadi full license pedagang aset kripto di Indonesia sudah menjadi keharusan untuk memperkokoh industri ke depannya. Terlebih, Bappebti akan menghadirkan Bursa Berjangka, dan ketika lembaga itu sudah beroperasi, maka para Calon Pedagang Fisik Aset Kripto yang ada bisa menjadi pedagang fisik aset kripto yang diakui dan legal.

“Tentunya harus supaya apa? Aturan yang baru nanti akan menjadi seleksi karena belum tentu semua calon ini akan menjadi full pedagang fisik aset kripto. Itu penting dari sisi asosiasi akan menyambut baik, agar terjadi penyeleksian at least untuk bisa membawa yang awalnya ilegal, kemudian menjadi legal calon pedagang yang diawasi, baru nanti kita bicara full license,” jelasnya.

Manda juga mengungkap saat ini Bappebti tengah menyiapkan konsep pemeringkatan Calon Pedagang Fisik Aset Kripto di Indonesia, berdasarkan kategori risiko, kepatuhan, dan monitoring transaksi perdagangan. Hal ini dibuat untuk menjaga keamanan dan kepercayaan investor kripto dalam negeri.

“Ini bagus dan menarik, semua exchange nantinya akan berlomba-lomba untuk memperbaiki pelayanan dan sistem kerja mereka. Alhasil investor bisa lihat daftar itu untuk meyakinkan diri mereka untuk mulai berinvestasi. Bagus bagi industri dan investor secara keseluruhan,” pungkasnya.

Tokocrypto Bebaskan Biaya Trading Pembelian Ethereum Sambut Migrasi PoS

Tokocrypto, salah satu platform jual-beli aset kripto memberikan pembebasan biaya transaksi (trading fee) untuk pembelian aset kripto Ethereum (ETH). Program ini merupakan benefit tambahan setelah sebelumnya membebaskan biaya trading Bitcoin dengan pairing fiat untuk seluruh pengguna Tokocrypto.

VP Marketing Tokocrypto, Adytia Raflein, menjelaskan program gratis biaya trading Ethereum ini tidak memberikan batasan minimum maupun maksimum transaksi. Aset kripto Ethereum yang dibebaskan biaya transaksinya saat ini tersedia dalam pairing ETH/BUSD.

“Kami memahami saat ini terjadi peningkatan kekhawatiran akan ancaman inflasi tinggi dan koreksi harga yang berkelanjutan di market kripto. Namun di sisi lain, dalam waktu dekat akan ada momen bersejarah, yaitu transisi ekosistem jaringan Ethereum dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS) yang dikenal sebagai The Merge terjadi sekitar tanggal 10 hingga 20 September mendatang,” kata Raflein.

The Merge adalah perubahan yang telah lama ditunggu-tunggu pada sistem Ethereum, memindahkannya dari protokol Proof-of-Work  yang diklaim tidak efisien ke Proof-of-Stake dinilai jauh lebih efisien. Keduanya adalah cara untuk mengoperasikan sistem blockchain yang mengelola dan melacak setiap transaksi dalam aset kripto.

Peristiwa The Merge Ethereum ini memiliki potensi menaikkan pergerakan nilai market kripto, khususnya ETH. Perubahan pada protokol Ethereum akan menciptakan sejumlah manfaat untuk sistem kripto, termasuk efisiensi dan skalabilitas yang lebih tinggi, membuat platform lebih kuat. Itu juga bisa membuat token Ethereum (ETH) lebih berharga.

Meski begitu, Raflein tidak memberikan financial advice untuk membeli aset kripto tertentu dan tetap menegaskan untuk setiap tindakan investor aset kripto harus dibarengi dengan riset terlebih dahulu dan membuat keputusan tidak berdasarkan FOMO (fear of missing out). Investor diminta tetap menerapkan DYOR (Do Your Own Research).

Adapun syarat dan ketentuan untuk mendapatkan fasilitas bebas biaya trading ETH ini adalah sebagai berikut:

●      Hanya berlaku untuk nasabah yang telah menyelesaikan verifikasi KYC (Know Your Costumer) Level 1.

●      Berlaku untuk pairing ETH/BUSD yang telah tersedia.

●      Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) atas transaksi tetap dikenakan kepada pengguna.

●      Program ini efektif berlaku tanggal 26 Agustus 2022 Jam 07.00 WIB.

“Tokocrypto ingin memberikan value dan pengalaman baru berupa benefit bebas biaya trading BTC dan ETH untuk membantu pasar dan pengguna kami pada saat dibutuhkan, membangun sentimen positif, dan menciptakan industri investasi kripto yang sehat,” pungkas Raflein.

Pasar Sepekan: Sinyal The Fed Jadi Penentu Laju Market Kripto Minggu Ini

Menjelang akhir pekan keempat Agustus 2022, market aset kripto terus mengalami tekan. Namun, secara keseluruhan pergerakan harga 10 kripto berkapitalisasi besar atau big cap masih tergolong sideways dengan perdagangan direntang harga yang terbatas dengan volatilitas tinggi.

Melansir CoinMarketCap pada hari Jumat (26/8) pada pukul 13.00 WIB, nilai Bitcoin bertengger di zona merah dengan harga US$ 21.376 atau turun 1,59% selama 24 jam terakhir atau anjlok 2,95% dalam sepekan. Altcoin lainnya, Ethereum (ETH) yang digadang-gadang akan memasuki fase bullish jelang The Merge, juga lengser 3,21% di harga US$ 1.649 selama 24 jam terakhir

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan market kripto bergerak flat atau sideways dalam beberapa hari terakhir, lantaran mengantisipasi simposium The Fed di Jackson Hole, Wyoming, AS, pada Jumat (26/8) waktu setempat. Investor memilih wait and see terhadap kepastian arah kebijakan moneter AS ke depan ketimbang buru-buru melakukan price actions di market kripto.

“Investor tengah bersikap memasang kuda-kuda menanti hasil simposium ekonomi The Fed di Jackson Hole. Dalam perhelatan itu, Ketua The Fed, Jerome Powell, digadang akan menyampaikan arah kebijakan moneter terbaru AS demi meredam inflasi. Saat ini banyak spekulasi menawarkan beberapa petunjuk apakah The Fed lebih memilih kenaikan suku bunga 50 atau 75 basis poin, yang akan diumumkan di pertemuan FOMC pada 13 September mendatang,” kata Afid.

Dari sisi sentimen makroekonomi lainnya memang saat ini belum mendukung market kripto. Meningkatnya inflasi di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa yang tinggi, tentu membuat komoditas beresiko seperti aset kripto ikut terdampak.

“Investor sedang memutar otak untuk mengamankan aset mereka dan memilih instrumen investasi yang dirasa lebih aman. Terlebih dalam beberapa hari terakhir ini indeks dolar AS menguat moderat,” jelas Afid.

Pelemahan Aktivitas di Exchange Kripto

Di samping itu data Glassnode, dalam laporan on-chain terbarunya yang berjudul “A Bear Market Mirage” menyebutkan total arus masuk (inflows) dan arus keluar (outflows) di semua exchange kripto turun ke posisi terendah sejak akhir 2020. Penurunan tersebut menunjukkan kurangnya minat investor secara umum terhadap market kripto.

Glassnode menyebutkan kondisi pasar kripto saat ini hampir sama dengan pada saat bear market tahun 2018. Namun, tahun ini pasar belum mencatat arus masuk yang signifikan untuk mendorong tren pemulihan yang berkelanjutan. Artinya market kripto untuk bull run sulit terjadi dalam jangka pendek hingga akhir tahun.

Kapitalisasi atau market cap kripto secara keseluruhan juga masih bertengger di atas US$ 1 triliun sejauh bulan Agustus ini. Secara umum, market cap kripto telah kehilangan nilai kapitalisasi sekitar US$ 1,2 triliun sejak Januari 2022.

Pergerakan nilai Bitcoin untuk level resistensi terdekat berada di harga US$ 22.370. Level support masih berada pada level US$ 20.701 dan jika breakdown atau tertembus penurunan selanjutnya bisa menargetkan ke harga US$ 19.005.

Sementara, untuk Ethereum level support terdekat masih berada di harga US$ 1.597 dan jika terus tertekan bisa terjadi penurunan lanjutan menuju US$ 1.356. Semua pergerakan masih menunggu konfirmasi dari sinyal The Fed dalam acara pertemuan Jackson Hole nanti.

(Red)

The post Menimbang Penghentian Izin Baru Exchange Kripto di Indonesia first appeared on BantenNews.co.id -Berita Banten Hari Ini.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menimbang Penghentian Izin Baru Exchange Kripto di Indonesia"

Posting Komentar