Pasca Lebaran, Tumpukan Sampah Di Pandeglang Meningkat
RMOLBanten. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang mencatat adanya peningkatan volume sampah selama bulan ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat, (14/6).
"Selama ramadhan dan lebaran terjadi peningkatan timbulan volume sampah di sejimlah lokasi. Di antaranya pemukiman, pasar-pasar dan lokasi-lokasi yang dijadikan pasar takjil seperti di Alun-alun Pandeglang," katanya.
Asep menjelaskan, peningkatan sampah berdasarkan jumlah angkut di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang disediakan di sejumlah pasar dan pemukiman yang ada di kabupaten pandeglang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir yang dilakukan petugas.
"Misal kalau untuk sampah pemukiman perharinya hanya tiga meter kubik sampah, tapi pada Mei dan Juni sampah yang diangkut mencapai enam meter kubik per hari, begitu pun untuk sampah yang dihasilkan di sejumlah pasar-pasar yang sekali angkut bisa mencapai 12 meter kubik," terangnya.
Kata dia, peningkatan sampah dari tahun ke tahun merupakan menjadi masalah serius yang harus segera dicarikan solusinya. Namun, dengan keterbatasan anggaran yang dimilik DLH Pandeglang saat ini tidak mungkin bisa diselesaikan.
Maka dari itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat ikut serta dalam mengurangi sampah khususnya sampah plastik yang dihasilkan di rumah tangganya masing-masing.
"Dengan jumlah penduduk yang bertambah otomatis berpengaruh pada timbulan sampah yang dihasilkan, tapi kami harus siap. Akan tetapi kami juga tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh dukungan dan peran aktif masyarakat dalam pengurangan sampah ini," tandasnya. (ars)
from RMOLBanten.com http://bit.ly/2MNk9v2
via gqrds
Demikian dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat, (14/6).
"Selama ramadhan dan lebaran terjadi peningkatan timbulan volume sampah di sejimlah lokasi. Di antaranya pemukiman, pasar-pasar dan lokasi-lokasi yang dijadikan pasar takjil seperti di Alun-alun Pandeglang," katanya.
Asep menjelaskan, peningkatan sampah berdasarkan jumlah angkut di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang disediakan di sejumlah pasar dan pemukiman yang ada di kabupaten pandeglang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir yang dilakukan petugas.
"Misal kalau untuk sampah pemukiman perharinya hanya tiga meter kubik sampah, tapi pada Mei dan Juni sampah yang diangkut mencapai enam meter kubik per hari, begitu pun untuk sampah yang dihasilkan di sejumlah pasar-pasar yang sekali angkut bisa mencapai 12 meter kubik," terangnya.
Kata dia, peningkatan sampah dari tahun ke tahun merupakan menjadi masalah serius yang harus segera dicarikan solusinya. Namun, dengan keterbatasan anggaran yang dimilik DLH Pandeglang saat ini tidak mungkin bisa diselesaikan.
Maka dari itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat ikut serta dalam mengurangi sampah khususnya sampah plastik yang dihasilkan di rumah tangganya masing-masing.
"Dengan jumlah penduduk yang bertambah otomatis berpengaruh pada timbulan sampah yang dihasilkan, tapi kami harus siap. Akan tetapi kami juga tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh dukungan dan peran aktif masyarakat dalam pengurangan sampah ini," tandasnya. (ars)
from RMOLBanten.com http://bit.ly/2MNk9v2
via gqrds
0 Response to "Pasca Lebaran, Tumpukan Sampah Di Pandeglang Meningkat"
Posting Komentar