Ekonomi Melesat, Vietnam Jadi Primadona Investor Asing

RMOLBanten. Kita tengah dikagetkan dengan perkembangan pesat yang dilakukan oleh Vietnam, khususnya di bidang ekonomi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Bagaimana tidak, pada tahun 2018, Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung yang dimiliki Vietnam saja sudah mencapai 19 miliar USD.

Enam bulan terakhir terhitung dari Januari hingga Juni, FDI Vietnam kembali mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 18.47 miliar USD, mengalami kenaikan dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi dan Konjen RI untuk Ho Chi Mihn Hanif Salim, dalam video conference bersama para awak media di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).

Tidak dapat dipungkiri, FDI memang memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan sebuah negara, terutama negara berkembang. Sebuah negara dapat membangun infrastruktur dan memajukan roda perekonomian dengan lebih cepat.

Hal itulah yang dialami oleh Vietnam saat ini.

Peningkatan FDI yang dirasakan oleh Vietnam, kata Ibnu dikarenakan beberapa faktor, di antaranya adalah kondisi ekonomi global dan cost of production yang kompetitif.

"Pada dasarnya mereka (Vietnam) itu memiliki momentum. Dikaitkan dengan perang dagang AS China, menurut saya dalam jangka pendek memang Vietnam diuntungkan. Sebenarnya keuntungan ini sudah terjadi bahkan sebelum adanya perang dagang kalau menurut saya," jelas Ibnu.

Dengan adanya perang dagang antara China dan AS, China sendiri saat ini sedang mengalami peningkatan cost of production, sehingga perusahaan yang ada di China kemudian melakukan perluasan di luar negeri.

Vietnam pun menjadi target Penanaman Modal Asing (PMA) China bukan hanya karena letak geografisnya yang dekat, namun cost of productionnya yang lebih rendah, termasuk perijinannya yang mudah.

"Upah buruh secara rata-rata lebih murah dari China dan Indonesa, adanya simplifikasi perizinan, infrastruktur memadai, tidak ada kesenjangan yang sangat mencolok. Secara Infrastructure wise, Vietnam itu kondusif," ucap Ibnu.

Selain China, Vietnam pun menjadi target investasi negara-negara Barat, salah satunya adalah Uni Eropa (UE).

Sementara, jika dibandingkan, Indonesia saat ini justru mengalami diskriminasi produk crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. Tentu hal ini, menjadi tantangan bagi Indonesia untuk bisa jadi lebih baik.

"Secara keseluruhan, cost of production Vietnam sangat kompetitif. Itu yang harus dipelajari oleh Indonesia," jelas Ibnu. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2Zqiqxl
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ekonomi Melesat, Vietnam Jadi Primadona Investor Asing"

Posting Komentar