Semburan Belerang Di Walantaka, Pemkot Dinilai Lambat
RMOLBanten. Pemkot Serang dinilai lambat menangani semburan gas yang mengandung belerang dan solar di lingkungan Tamiang, RT05, RW03, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Hal itu disampaikan Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Kecamatan Walantaka, Slamet Ibnu Hadi saat melalui sambungan telepon, Selasa (20/8).
Sepekan setelah dilakukan pengecekan uji lab dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang dan Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten, sampai saat ini penanganan belum kunjung usai.
Masyarakat cemas, karena semakin hari semburan tersebut semakin parah dan bau belerangnya semakin menyengat.
"Ini sudah hampir seminggu lewat bahkan 10 hari penanganan belum kunjung tertangani. Masyarakat khwatir takut terjadi hal-hal yang negatif kepada warga karena semakin hari bau nya semakin menyengat," ujarnya.
Slamet berharap kepada pemerintah agar segera menangani, karena jika dibiarkan terlalu lama akan berakibat kepanikan kepada warganya.
"Semoga pemerintah tidak terlalu lama uji laboratoriumnya karena warga mulai mengeluhkan efek baunya," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Serang Syafrudin mengatakan bahwa, semburan gas yang mengandung belerang tersebut sudah diperiksa oleh DLH Kota Serang dan dibantu oleh dinas Provinsi Banten, tapi dirinya sampai saat ini belum mengetahui hasilnya.
"Memang menurut perkiraan sekitar satu Minggu pada waktu itu, tapi sampai sekarang belum ada laporan. Nanti saya akan koordinasikan lagi dengan dinas terkait," kata Syafrudin.
Ia menghimbau dimusim kemarau ini, khususnya wilayah tertentu seperti Kecamatan Walantaka jangan sampai melakukan pengeboran tanah terlebih dahulu.
"Itu karena sudah ada bukti jangan melakukan pengeboran air dulu, nanti kalau sudah musim hujan baru melakukan pengeboran," jelasnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2z83msM
via gqrds
Hal itu disampaikan Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Kecamatan Walantaka, Slamet Ibnu Hadi saat melalui sambungan telepon, Selasa (20/8).
Sepekan setelah dilakukan pengecekan uji lab dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang dan Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten, sampai saat ini penanganan belum kunjung usai.
Masyarakat cemas, karena semakin hari semburan tersebut semakin parah dan bau belerangnya semakin menyengat.
"Ini sudah hampir seminggu lewat bahkan 10 hari penanganan belum kunjung tertangani. Masyarakat khwatir takut terjadi hal-hal yang negatif kepada warga karena semakin hari bau nya semakin menyengat," ujarnya.
Slamet berharap kepada pemerintah agar segera menangani, karena jika dibiarkan terlalu lama akan berakibat kepanikan kepada warganya.
"Semoga pemerintah tidak terlalu lama uji laboratoriumnya karena warga mulai mengeluhkan efek baunya," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Serang Syafrudin mengatakan bahwa, semburan gas yang mengandung belerang tersebut sudah diperiksa oleh DLH Kota Serang dan dibantu oleh dinas Provinsi Banten, tapi dirinya sampai saat ini belum mengetahui hasilnya.
"Memang menurut perkiraan sekitar satu Minggu pada waktu itu, tapi sampai sekarang belum ada laporan. Nanti saya akan koordinasikan lagi dengan dinas terkait," kata Syafrudin.
Ia menghimbau dimusim kemarau ini, khususnya wilayah tertentu seperti Kecamatan Walantaka jangan sampai melakukan pengeboran tanah terlebih dahulu.
"Itu karena sudah ada bukti jangan melakukan pengeboran air dulu, nanti kalau sudah musim hujan baru melakukan pengeboran," jelasnya. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2z83msM
via gqrds
0 Response to "Semburan Belerang Di Walantaka, Pemkot Dinilai Lambat"
Posting Komentar