93 Tahun PLTA Kracak Memasok Listrik ke Warga

 

BOGOR – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kracak merupakan salah satu pembangkit listrik tertua di Indonesia. Pembangkit ini dibangun pada 1921 oleh pemerintah Hindia Belanda dan beroperasi pada 1926.

Pembangkit listrik yang terletak di dataran tinggi ini mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk menuju Power House PLTA Kracak, petugas Sub Unit PLTA Kracak harus turun menggunakan lori yang diikat dengan tali baja atau dengan menuruni 276 anak tangga. Saat menuruni anak tangga, tamu atau pengunjung akan disuguhkan dengan hijaunya lingkungan sekitar PLTA dan derasnya air sungai Cianten yang menyegarkan mata pengunjung PLTA Kracak.  Pada waktu tertentu, terkadang ada monyet yang berkeliaran di sisi jalur Lori.

Walau sudah berusia tua, pembangkit listrik ini masih tetap mampu beroperasi dengan baik untuk memasok energi listrik ke rumah warga.

“Memang harus jalan kaki untuk sampai ke bawah, tapi bagi kami ini adalah sebuah kehormatan karena dipercaya untuk andil dalam menjaga warisan dunia yang indah ini. bahkan hingga saat ini masih beroperasi dengan baik,” ungkap Suprapto saat ditemui di Power House PLTA Kracak pada acara Media Gathering PLN, Jumat (18/10/2019).

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kracak terletak di Kracak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, adalah salah satu Sub Unit Pembangkit dari Saguling POMU yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1926. PLTA Kracak terdiri dari tiga (3) unit pembangkit yang berkapasitas total 18,90 MW dimana unit 1 dan 2 dibangun pada tahun 1926 sedangkan unit 3 pada tahun 1958. Listrik yang dihasilkan  disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITT) Kedung Badak dan Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITT) Bunar. (Ink/Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "93 Tahun PLTA Kracak Memasok Listrik ke Warga"

Posting Komentar