Alasan APBN Defisit, Sri Mulyani Akan Kembali Berutang

RMOLBanten. Sri Mulyani memberi lampu hijau untuk menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing (valas) atau global bond yang ditawarkan ke investor asing.

Penerbitan surat itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

Apakah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan berutang lagi?.

Sri berkilah, penerbitan global bond karena mempertimbangkan kondisi tingkat bunga acuan dunia yang tengah menurun.

Kondisi ini memungkinkan pemerintah bisa menarik utang dengan tingkat bunga yang lebih rendah kepada pemberi utang.

"Secara internasional suku bunga sangat rendah. Jadi ini akan memberikan opportunity pada kita untuk mencari pembiayaan paling baik bagi kita," ucap Sri Mulyani beberapa waktu yang lalu di Kompleks Istana Kepresidenan.

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, menjadi sebab rencana berutang lagi.

Defisit anggaran sebesar Rp 199,1 triliun atau 1,24 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2019. Defisit berasal dari belanja negara sebesar Rp 2.461,1 triliun, sementara pendapatan hanya sebesar Rp 1.189,3 triliun.

Defisit itu mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar 150,5 triliun.

Defisit pada periode tersebut hanya sebesar 1,02 persen terhadap PDB, atau jauh lebih rendah dari realisasi Agustus tahun ini.

Dari bulan ke bulan jelang akhir tahun, kekurangan anggaran negara terus meningkat. Defisit terus melebar karena kondisi perekonomian global dan domestik sama-sama mendapat tekanan.

Sektor manufaktur dan pertambangan misalnya, tertekan karena pengaruh gejolak harga komoditas di pasar internasional.

"Tekanan penerimaan sangat besar terutama berasal dari kondisi ekonomi. Maka kami melihat defisit kemungkinan melebar," tutupnya. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/348tNvI
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alasan APBN Defisit, Sri Mulyani Akan Kembali Berutang"

Posting Komentar