Stasiun Klimatologi Tangsel Beberkan Penyebab Panas Menyengat
RMOLBanten. Panas terik terjadi akhir-akhir hingga 37° celcius, membuat masyarakat di Tangsel merasa gerah dan kepanasan meski sudah memakai pakaian yang nyaman.
Warga Serua, Kasman mengatakan, cuaca panas ini membuatnya gerah dan ingin segera berada dirumah.
"Panas banget mas, pengen buru-buru cepet sampe rumah aja ngadem. Abis mau kemana-mana udah males, panas banget," ujar Kasman yang bekerja sebagai sales, Rabu (23/10).
Sama halnya dengan pengendara ojek online, Ahmad Saiful cuaca panas terik sampai masuk helm. Meski, sudah menggunakan penutup wajah.
"Ini kaca helm udah ditutup panasnya tembus. Saya aja sampai kebanyakan istirahat ini, saking panasnya," ucap Saiful.
Menangapi itu, Kepala Stasiun Klimatologi Tangsel, Sukasno menjelaskan cuaca terik akhir ini disebabkan oleh posisi matahari yang bergerak meninggalkan equator.
"Sekarang posisi matahari lagi bergerak semu meninggalkan equator menuju ke selatan dan posisi matahari tegak lurus dengan posisi kita, makanya terasa panas," jelas Sukasno.
Lanjutnya, hal serupa pernah terjadi pada tahun 2002 dimana cuaca panas saat itu sampai menyentuh 38° celcius.
"Di catatan kami, Tahun 2002 di bulan Agustus di Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan pernah tercatat sampai dengan suhu 38° celcius," ungkapnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2N8uvCo
via gqrds
Warga Serua, Kasman mengatakan, cuaca panas ini membuatnya gerah dan ingin segera berada dirumah.
"Panas banget mas, pengen buru-buru cepet sampe rumah aja ngadem. Abis mau kemana-mana udah males, panas banget," ujar Kasman yang bekerja sebagai sales, Rabu (23/10).
Sama halnya dengan pengendara ojek online, Ahmad Saiful cuaca panas terik sampai masuk helm. Meski, sudah menggunakan penutup wajah.
"Ini kaca helm udah ditutup panasnya tembus. Saya aja sampai kebanyakan istirahat ini, saking panasnya," ucap Saiful.
Menangapi itu, Kepala Stasiun Klimatologi Tangsel, Sukasno menjelaskan cuaca terik akhir ini disebabkan oleh posisi matahari yang bergerak meninggalkan equator.
"Sekarang posisi matahari lagi bergerak semu meninggalkan equator menuju ke selatan dan posisi matahari tegak lurus dengan posisi kita, makanya terasa panas," jelas Sukasno.
Lanjutnya, hal serupa pernah terjadi pada tahun 2002 dimana cuaca panas saat itu sampai menyentuh 38° celcius.
"Di catatan kami, Tahun 2002 di bulan Agustus di Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan pernah tercatat sampai dengan suhu 38° celcius," ungkapnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2N8uvCo
via gqrds
0 Response to "Stasiun Klimatologi Tangsel Beberkan Penyebab Panas Menyengat"
Posting Komentar