Tinggal Di Gubuk Balita Penderita Gizi Buruk Ini Terbaring Lemas
RMOLBanten. Persoalan sosial berupa gizi buruk menjadi momok semua daerah tidak terkecuali Pemerintah Kota Serang.
Gimana tidak, sebagai pusat ibukota Banten, di Kota Serang masih saja ada penderita gizi buruk. Balita berusia lima tahun penderita gizi buruk bernama Muhammad Fikri (5) tinggal di gubuk semi permanen dan hanya bisa terbaring lemas.
Otong Mursali Ayah Muhammad Fikri menceritakan derita awal anaknya terkena gizi buruk. Awalnya saat mengandung istrinya mengalami keterlambatan kelahiran jadi dari jam 17.00 WIB baru lahir jam 02.00 WIB dini hari di rumah sakit.
"Saat itu sudah pendarahan dan mengalami keracunan air ketuban serta lambat dalam penanganan si bayi dirawat selama 27 hari di ruang ICU dan gak boleh pulang karena sudah kritis, saat lahiran sih normal dengan berat badan 4 kg," ujarnya, Selasa (22/10).
Makin kesini, dikatakan Otong kondisi berat badannya semakin berkurang bahkan pernah sampai 1 kg.
Sekarang di usia 5 tahun berat badannya cuma 6 kg belum bisa jalan duduk bahkan untuk berbicara pun susah hanya berbaring tiduran di rumah yang masih berbentuk gubuk semi permanen.
"Pernah berobat dan kata dokter didiagnosa gizi buruk. Bantuan dari pemerintah paling dari puskesmas memeriksa," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini.
Otong sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan.
Dirinya mengaku, tidak dapat berbuat apa-apa, hanya meminta kepada Allah SWT untuk kesembuhan anaknya.
"Padahal anak saya sudah berusia 5 tahun, tetapi berat badannya tak kunjung bertambah. Tetap 6 kilo. Ya saya, hanya dapat berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhannya," ungkap.
Saat ditanya untuk berobat anaknya, Otong hanya terdiam dengan mengakatan sambil terbata-bata tidak memiliki biaya.
"Ya Mas, mau bagaimana lagi. Saya ga punya biaya, pekerjaan saya pun hanya sebagai buruh bangunan," kata Otong sambil tersendu-sendu dan meneteskan air mata.
Dengan tatapan kosong mata berbinar merah, Otong berharap anaknya bisa cepat sembuh dan beraktivitas normal seperti anak-anak kebanyakan lainnya.
"Saya hanya berharap anak saya bisa segera sembuh," ungkapnya berurai air mata.
Sementara itu Lurah Cipare Kota Serang Bahrudin mengatakan dari kader puskesmas sebetulnya pernah membantu untuk memeriksa namun karena sudah lama tidak sembuh jadi sudah masuk kewenangan Dinkes.
"Insya Allah nanti dalam waktu dekat saya akan ninjau ke lokasi sebab saya kan baru menjabat kirain sudah beres," singkatnya. [obi]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/32BcUK5
via gqrds
Gimana tidak, sebagai pusat ibukota Banten, di Kota Serang masih saja ada penderita gizi buruk. Balita berusia lima tahun penderita gizi buruk bernama Muhammad Fikri (5) tinggal di gubuk semi permanen dan hanya bisa terbaring lemas.
Otong Mursali Ayah Muhammad Fikri menceritakan derita awal anaknya terkena gizi buruk. Awalnya saat mengandung istrinya mengalami keterlambatan kelahiran jadi dari jam 17.00 WIB baru lahir jam 02.00 WIB dini hari di rumah sakit.
"Saat itu sudah pendarahan dan mengalami keracunan air ketuban serta lambat dalam penanganan si bayi dirawat selama 27 hari di ruang ICU dan gak boleh pulang karena sudah kritis, saat lahiran sih normal dengan berat badan 4 kg," ujarnya, Selasa (22/10).
Makin kesini, dikatakan Otong kondisi berat badannya semakin berkurang bahkan pernah sampai 1 kg.
Sekarang di usia 5 tahun berat badannya cuma 6 kg belum bisa jalan duduk bahkan untuk berbicara pun susah hanya berbaring tiduran di rumah yang masih berbentuk gubuk semi permanen.
"Pernah berobat dan kata dokter didiagnosa gizi buruk. Bantuan dari pemerintah paling dari puskesmas memeriksa," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini.
Otong sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan.
Dirinya mengaku, tidak dapat berbuat apa-apa, hanya meminta kepada Allah SWT untuk kesembuhan anaknya.
"Padahal anak saya sudah berusia 5 tahun, tetapi berat badannya tak kunjung bertambah. Tetap 6 kilo. Ya saya, hanya dapat berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhannya," ungkap.
Saat ditanya untuk berobat anaknya, Otong hanya terdiam dengan mengakatan sambil terbata-bata tidak memiliki biaya.
"Ya Mas, mau bagaimana lagi. Saya ga punya biaya, pekerjaan saya pun hanya sebagai buruh bangunan," kata Otong sambil tersendu-sendu dan meneteskan air mata.
Dengan tatapan kosong mata berbinar merah, Otong berharap anaknya bisa cepat sembuh dan beraktivitas normal seperti anak-anak kebanyakan lainnya.
"Saya hanya berharap anak saya bisa segera sembuh," ungkapnya berurai air mata.
Sementara itu Lurah Cipare Kota Serang Bahrudin mengatakan dari kader puskesmas sebetulnya pernah membantu untuk memeriksa namun karena sudah lama tidak sembuh jadi sudah masuk kewenangan Dinkes.
"Insya Allah nanti dalam waktu dekat saya akan ninjau ke lokasi sebab saya kan baru menjabat kirain sudah beres," singkatnya. [obi]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/32BcUK5
via gqrds
0 Response to "Tinggal Di Gubuk Balita Penderita Gizi Buruk Ini Terbaring Lemas"
Posting Komentar