Generasi Milenial Dinilai Lebih Cepat Meninggal

Menjadi seorang milenial dinilai menyenangkan dan mengasyikkan. Generasi inilah yang melihat dan bahkan membuat banyak penemuan terbesar dan kemajuan teknologi yang mengubah cara orang hidup di seluruh dunia.

Namun, generasi ini menghadapi masalah yang mengancam jiwa. Sebuah laporan baru oleh Blue Cross Blue Shield (BCBS) memperkirakan bahwa generasi millenial mungkin meninggal lebih muda daripada generasi lain karena masalah kesehatan yang semakin banyak dan meningkatnya biaya perawatan kesehatan.

BCBS adalah federasi organisasi dan perusahaan yang menyediakan asuransi kesehatan bagi lebih dari 100 juta orang di AS. Bersama dengan analis dari Moody’s Analytics, BCBS mengumpulkan data dari para anggotanya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan studi kesehatan sebelumnya.

Mengutip detik.com, generasi Milenial berisiko memiliki lebih banyak penyakit, menghadapi tantangan keuangan dan kematian dini dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Generasi X.

Dalam hasil itu juga ditemukan selama 10 tahun ke depan, akan terjadi peningkatan kematian 40 persen di generasi kematian dikarenakan mereka bisa membayar tiga kali lipat untuk perawatan kesehatan.

Generasi ini juga mengalami tingkat depresi, kecemasan, ADHD dan penyalahgunaan zat yang tinggi. Antara 2014 dan 2017, jumlah depresi dan hiperaktivitas yang didiagnosis meningkat 30 persen di kalangan milenial.

Generasi millenial lebih mungkin meninggal karena situasi yang dapat dicegah, seperti overdosis tidak sengaja, bunuh diri dan pembunuhan. Laporan BCBS menyatakan dampak kondisi kesehatan dan biaya perawatan akan menjadi masalah besar bagi generasi muda.

(Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Generasi Milenial Dinilai Lebih Cepat Meninggal"

Posting Komentar