Jaga Silaturahmi, Warga Cipanas Gelar Tradisi Ngatir
LEBAK – Berbagai tradisi warisan para leluhur selalu unik dan mengandung makna luhur. Seperti tradisi ngatir atau bertukar makanan antara kampung yang berada di Cipanas, Kabupaten Lebak.
Tradisi ngatir biasa dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Rabiul Awal atau saat Maulid Nabi dan pada Bulan Syaban atau saat Ruwahan. Tradisi ini merupakan warisan turun menurun, sebagai bentuk rasa syukur terutama untuk berbagi dengan sesama tanpa membedakan status sosial sehingga jalinan silaturahmi dapat selalu terjaga.
Basit, tokoh masyarakat Kampung Lurah, Desa Sipayung, Kecamatan Cipanas mengatakan, ngatir ini merupakan tradisi warisan dari para leluhur terdahulu.
“Untuk pastinya kapan tradisi ngatir ini dimulai belum tahu karena sejak kecil saya sudah sering dibawa kakek untuk ikut ngatir ke kampuang Sukamaju dan Babakan,” Kata Basit kepada BantenNews.co.id, Senin (11/11/2019).
Menurut Basit, ngatir di kampungnya dimulai pada pagi hari, dimana warga Kampung Lurah akan datang ke Masjid Jami yang ada di Kampung Babakan untuk mengambil hanceungan atau makanan yang disimpan dalam bakul yang di dalamnya berisikan nasi, ayam panggang, makanan ringan dan aneka makanan lainnya. Setelah selesai kemudian mendatangi kampung Sukamaju mengambil hanceungan yang disediakan oleh warga Sukamaju dan pada siangnya kedua kampung yaitu kampung Babakan dan Kampung Sukamaju mendatangi Masjid Jami yang ada di Kampung Lurah untuk mengambil hanceungan
Satu bakul hanceungan biasanya dibagikan untuk lima sampai enam orang warga
“Dibuat kelompok dengan satu kelompok berjumlah enam atau lima orang tua, muda ataupun anak-anak sama saja dan mendapatkan porsi yang sama tidak ada perbedaan,” katanya. (Ali/Red)
0 Response to "Jaga Silaturahmi, Warga Cipanas Gelar Tradisi Ngatir"
Posting Komentar