Kemasan Milineal, Ada Break Dance Wayang Orang "Sang Sukrasana"
RMOLBANTEN. Pentas wayang orang memiliki arti dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan bangsa.
Di era 4.0 ini, wayang orang harus dikemas modern agar dapat dinikmati generasi milenial.
Begitu disampaikan aktor Lukman Sardi yang dalam pementasan wayang orang Sang Sukrasanaâ di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Mingg (17/11) beperan sebagai salah seorang tokoh utama, Bambang Soemantri.
"Wayang orang dengan kemasan modern, memang harus disiasati begitu supaya anak muda juga ikutan senang,â ujar Lukman saat ditemui di lokasi usai pementasan.
Dalam pementasan, digunakan efek visual dengan tampilan kartun yang ditayangkan lewat layar berbahan kain tipis tembus pandang.
Soemantri dan Sukrasana kecil juga memperlihatkan kemampuan break dance. Ini segar dan sangat menghibur.
Tarian break dance di tengah-tengah pertunjukkan wayang orang cukup menarik perhatian khususnya generasi muda.
"Supaya anak muda tertarik, tadi kita combine. Ada break dance segala macem. Ini wayang orang bukan yang serius, ada banyolannya juga konyol," kata Lukman.
"Aku pikir dengan konsep kayak begini, orang bisa menikmati. Paling enggak dia menikmati dulu, habis itu lama-lama dia pengen tahu dan akhirnya mencintai budaya indoneaia khususnya wayang orang,â jelasnya.
Pementasan kisah karya Jaya Suprana ini juga melibatkan berbagai elemen masyarakat dari anggota dan punawirawan TNI dan Polri, hingga berbagai elemen lainnya.
"Konsep seperti ini mudah-mudahan selalu ada, dan semoga ada yang lebih fresh lagi,â pungkasnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2KwLMEQ
via gqrds
Di era 4.0 ini, wayang orang harus dikemas modern agar dapat dinikmati generasi milenial.
Begitu disampaikan aktor Lukman Sardi yang dalam pementasan wayang orang Sang Sukrasanaâ di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Mingg (17/11) beperan sebagai salah seorang tokoh utama, Bambang Soemantri.
"Wayang orang dengan kemasan modern, memang harus disiasati begitu supaya anak muda juga ikutan senang,â ujar Lukman saat ditemui di lokasi usai pementasan.
Dalam pementasan, digunakan efek visual dengan tampilan kartun yang ditayangkan lewat layar berbahan kain tipis tembus pandang.
Soemantri dan Sukrasana kecil juga memperlihatkan kemampuan break dance. Ini segar dan sangat menghibur.
Tarian break dance di tengah-tengah pertunjukkan wayang orang cukup menarik perhatian khususnya generasi muda.
"Supaya anak muda tertarik, tadi kita combine. Ada break dance segala macem. Ini wayang orang bukan yang serius, ada banyolannya juga konyol," kata Lukman.
"Aku pikir dengan konsep kayak begini, orang bisa menikmati. Paling enggak dia menikmati dulu, habis itu lama-lama dia pengen tahu dan akhirnya mencintai budaya indoneaia khususnya wayang orang,â jelasnya.
Pementasan kisah karya Jaya Suprana ini juga melibatkan berbagai elemen masyarakat dari anggota dan punawirawan TNI dan Polri, hingga berbagai elemen lainnya.
"Konsep seperti ini mudah-mudahan selalu ada, dan semoga ada yang lebih fresh lagi,â pungkasnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/2KwLMEQ
via gqrds
0 Response to "Kemasan Milineal, Ada Break Dance Wayang Orang "Sang Sukrasana""
Posting Komentar