Yang Harus Dilacak Bukan Aliran UAS Tapi Sumber Waras, KPK Jangan Linglung

RMOLBANTEN. Pimpinan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti kebakaran jenggot dengan kedatangan penceramah Ustaz Abdul Shomad (UAS).

Pimpinan KPK mengaku UAS datang tanpa undangan resmi dari pimpinan KPK.

Bahkan Ketua KPK Agus Rahardjo, mengaku sempat memperingatkan pegawai KPK untuk tidak mengundang UAS. Alasan yang diungkap Agus cukup menggelitik.

Katanya UAS merupakan sosok kontroversial dan KPK ingin penceramah tidak berpihak pada aliran tertentu.

"Bukan mencegah kapasitas UAS, tapi kan di beberapa waktu lalu pernah ada kontroversi ya mengenai dia. Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kami semuanya begitu," ujar Agus, Rabu (20/11) lalu.

Sontak sindiran dari Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi.

Baginya, apa yang dilakukan pimpinan KPK itu bukan pada tempatnya.

Kata Adhie, KPK tidak perlu linglung dan menyibukkan diri dengan melacak aliran UAS.

Sebab, masih banyak aliran yang semestinya diungkap Agus cs di akhir masa jabatan. Di antaranya kasus pembelian lahan RS Sumber Waras yang tanpa kejelasan sekalipun BPK sudah menemukan adanya dugaan kerugian negara.

Kasus ini terindikasi melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kala itu menjabat gubernur DKI Jakarta.

"Yang harus dilacak KPK itu bukan aliran UAS tapi aliran uang (e-KTP, korupsi bus TransJakarta, RS SumberWaras, dan uang2 korupsi para pejabat di daerah, dll). Ini linglung,” pungkasnya. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/338NDX2
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Yang Harus Dilacak Bukan Aliran UAS Tapi Sumber Waras, KPK Jangan Linglung"

Posting Komentar