Akses Putus, Beli Kebutuhan Pokok Warga Harus Putar Jalan Lebih Jauh

RMOLBANTEN. Banjir bandang yang menerjang Lebak menyebabkan jembatan yang menghubungkan Cipanas - Lebak Gedong - Sobang - Cibeber putus dan tidak dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Akibatnya tim evakuasi kesulitan untuk mengirim logistik atau melakukan evakuasi warga.Selain itu, perekonomian warga yang bertetangga dengan lokasi bencana jadi terganggu.

Sebab untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari ke pasar Gajrug atau mengirim barang ke luar kota yang biasa melewati Cipanas harus memutar jauh ke daerah Sobang- Ciminyak - Muncang - Sajira.

"Dengan putusnya jembatan itu kita jadi kesulitan, ekonomi jadi terputus, harus muter jauh," kata Basri masyarakat kampung Bojong Sarung, Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, Senin (6/1).

Dikatakan pria yang sehari-hari berkirim kayu ini menuturkan jika biasanya menggunakan jalur Cipanas hanya mengeluarkan ongkos Rp 1 juta.

Harga kayu pun dikatakan Basri, jadi turun biasa Rp 15 ribu - 17 ribu perbatang sekarang bisa turun jadi Rp 10 ribu.

"Sekarang kalau muter bisa dua atau tiga kali lipat. Kayu ini biasa dikirim ke Bogor atau Sajira," ujar pria yang juga membuka usaha warung ini.

Bahkan untuk mengisi warung termasuk kebutuhan sehari-hari yang biasa ke Pasar Gajrug hanya membutuhkan waktu 30 menit sekarang harus memutar sekitar 4 jam lewat Ciminyak.

Selain jarak yang jauh dan harus memutar kondisi jalan juga dalam kondisi parah, meski beraspal tapi berbatu sehingga membahayakan.

"Pengennya sih lebih cepat diperbaiki biar semua bisa lebih baik cepet gak harus muter jauh," ujarnya. [ars]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2FqF4gG
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Akses Putus, Beli Kebutuhan Pokok Warga Harus Putar Jalan Lebih Jauh"

Posting Komentar