Anggota DPD: Perpindahan Kegaduhan, Sulit Indonesia Lari Jadi Negara Maju

RMOLBANTEN. Jika melihat kondisi lima tahun terakhir bangsa. Mimpi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada tahun 2045 seperti jauh panggang dari pada api.

Demikian disampaikan Anggota DPD RI Fahira Idris, Selasa (21/1).

Fahira mengurai selama kurun waktu itu, yang terjadi hanyalah perpindahan kegaduhan dari satu ke yang lain.

"Kalau terus seperti ini, sulit bagi kita untuk fokus berlari menjadi negara maju,” terangnya.

Pondasi utama ekonomi Indonesia, diingatkan Fahira sangat rapuh. Begitu juga dengan pengelolaan simpul-simpul ekonomi bangsa dalam BUMN.

Apalagi jika melihat korupsi yang semakin merajalela, yang berpotensi menjadi penghambat pembangunan dan investasi.

"Pemberantasannya juga dinilai semakin melemah. Bukan mau pesimis, tetapi semua indikator kehidupan kita saat ini tidak mengembirakan,” tegasnya.

Problem utama kata Fahira, kegaduhan-kegaduhan yang terjadi, sambungnya, tak jarang dipicu oleh kebijakan pemerintah.

Dia lantas mencontohkan pembukaa kran impor yang deras di tahun 2019, mulai dari beras, gula, jagung, sampai baja.

"Bahkan beras diimpor saat petani sedang panen raya dan saat kapasitas gudang Bulog sudah berlebih yang akhirnya melahirkan kegaduhan,” demikian Fahira. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2vbhjrn
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Anggota DPD: Perpindahan Kegaduhan, Sulit Indonesia Lari Jadi Negara Maju"

Posting Komentar