Syahganda: Kapitalis Indonesia Takut Pada Satu Orang, Yaitu Habib Rizieq
RMOLBANTEN. Dalam diskusi Bravos radio, Direktur Eksekutif Sabang Merauke Institute, Syahganda Nainggolan menyebut ketimpangan ekonomi dan kapitalisme yang terjadi di Indonesia makin tinggi dan harus segera dilawan.
Demikian syahganda dikutip dari Kantor Berita Politik RMOLID, Selasa (21/1).
Syahganda, merujuk buku Capital in the Twenty-First Century karya ekonom Prancis Thomas Piketty, berujar bahwa kapitalisme hanya bisa dilawan dengan perang.
"Dalam bukunya Thomas Piketty yang melakukan research di negara-negara Eropa, koefisien gini ketimpangan menurun setelah perang dunia I dan II. Jadi harus ada perang baru ada pemerataan. Saya lihat itu lahirnya ideologi kuat menantang kapitalisme," terang Syahganda.
Ketimpangan yang terjadi di Indonesia, Syahganda berpandangan bahwa perlawanan tersebut harus dilakukan oleh sosok yang ditakuti para kapitalis tanah air.
Syahganda meyakini sosok yang ditakuti itu ada ada pada diri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
"Menurut keyakinan saya, hanya satu yang ditakuti di Indonesia sampai saat ini, tahu enggak siapa? Habib Rizieq, bukan Jokowi," tegasnya.
"Kalau kita mau membangun kekuatan untuk perubahan sosial itu, maka berimamlah pada Habib Rizieq, enggak bisa kepada yang lain. Itu keyakinan saya," sambungnya.
Bukan tanpa dasar, keyakinan Syahganda, ia dapatkan setelah berdialog dengan para kapitalis yang didominasi oleh etnis minoritas di tanah air.
"Setelah berdialog, semua takut kepada Habib Rizieq. Habib Rizieq bisa memimpin negosiasi supaya ada share prosperity, supaya semua orang di Indonesia enggak jadi pengemis, kacung," demikian Syahganda. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/30ECy0d
via gqrds
Demikian syahganda dikutip dari Kantor Berita Politik RMOLID, Selasa (21/1).
Syahganda, merujuk buku Capital in the Twenty-First Century karya ekonom Prancis Thomas Piketty, berujar bahwa kapitalisme hanya bisa dilawan dengan perang.
"Dalam bukunya Thomas Piketty yang melakukan research di negara-negara Eropa, koefisien gini ketimpangan menurun setelah perang dunia I dan II. Jadi harus ada perang baru ada pemerataan. Saya lihat itu lahirnya ideologi kuat menantang kapitalisme," terang Syahganda.
Ketimpangan yang terjadi di Indonesia, Syahganda berpandangan bahwa perlawanan tersebut harus dilakukan oleh sosok yang ditakuti para kapitalis tanah air.
Syahganda meyakini sosok yang ditakuti itu ada ada pada diri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
"Menurut keyakinan saya, hanya satu yang ditakuti di Indonesia sampai saat ini, tahu enggak siapa? Habib Rizieq, bukan Jokowi," tegasnya.
"Kalau kita mau membangun kekuatan untuk perubahan sosial itu, maka berimamlah pada Habib Rizieq, enggak bisa kepada yang lain. Itu keyakinan saya," sambungnya.
Bukan tanpa dasar, keyakinan Syahganda, ia dapatkan setelah berdialog dengan para kapitalis yang didominasi oleh etnis minoritas di tanah air.
"Setelah berdialog, semua takut kepada Habib Rizieq. Habib Rizieq bisa memimpin negosiasi supaya ada share prosperity, supaya semua orang di Indonesia enggak jadi pengemis, kacung," demikian Syahganda. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/30ECy0d
via gqrds
0 Response to "Syahganda: Kapitalis Indonesia Takut Pada Satu Orang, Yaitu Habib Rizieq"
Posting Komentar