Calo Tenaga Kerja di Banten Merajalela

 

SERANG – Para pencari kerja di Banten tampaknya harus banyak bersabar. Selain sempitnya lapangan pekerjaan, praktik pungutan liar (pungli) terhadap calon tenaga kerja semakin membuat kondisi memprihatinkan.

Eva, warga Cipocok Jaya Kota Serang mengaku sulit mencari kerja. Ijazah SMK dari salah satu sekolah negeri yang ia punya tak banyak membantu. “Saya lulus 2016 lalu. Sampai sekarang sulit masuk kerja. Padahal setiap ada lowongan saya masukin lamaran. Di job fair sudah berkali-kali tapi tetap belum dapat kerja,” kata Eva kepada Bantennews.co.id, Selasa (10/3/2020).

Lain cerita dengan Afif. Dulu remaja dari Madaya, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang itu sempat menjadi penunggu gudang salah satu toserba. Namun karena seringkali kehilangan barang dan harus memotong gaji yang diterima, ia memilih mengundurkan diri.

“Sering hilang dan dipotong gaji. Padahal saya nggak tahu menahu, tapi kan perusahaan nggak mau tahu. Gaji selalu kena potong. Pernah sampai dipotong Rp2 juta,” kata dia.

Oknum pegawai desa di salah satu desa di Kabupaten Serang sempat menawarkan pekerjaan menjadi karyawan pabrik sepatu di kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang. “Cuma mintanya nggak kira-kira. Rp20 juta untuk laki-laki, Rp15 juta untuk perempuan. Katanya sih dijamin kerja,” ujarnya kepada Bantennews.co.id.

Nana, salah satu pegawai di pabrik sepatu terbesar di kawasan Kabupaten Serang mengatakan sudah rahasia umum pola rekrutmen tenaga kerja berbayar di lingkungan kerjanya. “Pihak HRD biasanya nawarin ke karyawan, kalau ada saudara atau keponakan bisa masuk. Tapi ya itu ada biaya Rp10 sampai Rp15 juta,” katanya.

Pungli tenaga kerja tersebut juga terjadi melalui ormas atau yayasan tertentu yang mengklaim dapat menyalurkan tenaga kerja. Mulai dari posisi karyawan pergudangan hingga karyawan minimarket. “Kalau di sini bayar Rp500 ribu dulu. Nanti sisanya Rp2,5 juta kalau sudah masuk. Kalau minat segera, mumpung Kamis ini ada tes. Penempatan di Cikupa dan Cikokol untuk gudang minimarket,” kata Febi, salah satu penyalur tenaga kerja yang berdomisili di Kota Serang.

Menanggapi keluhan masyarakat terhadap maraknya percaloan tenaga kerja di wilayah hukum Polda Banten, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten Kombes Pol Nunung Syaifudin meminta kepada masyarakat agar melaporkan langsung ke Mapolda Banten.

“Informasikan ke kami, sudah nggak zamannya preman-preman atau calo yang bikin susah orang. Orang mau cari kerja malah diminta duit. Lapor ke kami. Kami langsung tindak lanjuti, high speed pokoknya melalui Tim Saber Pungli,” kata Nunung. (You/Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Calo Tenaga Kerja di Banten Merajalela"

Posting Komentar