Pelecehan Seksual di Ciputat Disebabkan Minimnya Penerangan

 

TANGSEL – Rumaida (24), wanita yang menjadi korban pelecehan seksual dengan diremas pantatnya oleh pria yang tidak dikenalinya di Gang Nipan, Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, disebabkan oleh minimnya penerangan di tempat tersebut.

Diberitakan BantenNews.co.id sebelumnya, korban mengalami kejadian itu setelah pulang kerja sekira jam 9 malam, dan kondisi gang tersebut sangat sepi lantaran sehabis turun hujan.

Korban membenarkan bahwa, setiap malam dirinya melewati gang tersebut, kondisi penerangannya sangat minim.

Hal itu dibenarkan juga oleh ketua RW setempat Musa (61). Menurutnya, permintaan untuk diadakannya penerangan di wilayahnya sudah disampaikan sejak Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun lalu.

“Iya yang di tengah itu kan gelap. Kalau permintaan penerangan ini sih udah disampaikan pada Musrenbang tapi belum ada tanggapan,” kata Musa kepada BantenNews.co.id, Selasa (10/3/2020).

Sementara saat dikonfirmasi, Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengungkapkan, dirinya sudah meminta kepada dinas terkait untuk mengecek kembali seluruh penerangan yang ada di Tangsel.

“Yang kedua, saya minta design tiang lampunya diubah lebih efisien dan efektif seperti dengan pipa besi yang diameternya lebih kecil tapi menjulang tinggi, sehingga bisa ke pelosok,” ujar Ben.

Menurut Ben, saat ini anggaran yang tersedia untuk penerangan umum sekitar Rp.1,5 miliar. Dengan anggaran sebesar itu, Ben meminta dinas terkait agar mengubah design penerangannya.

“Ya seperti tadi, tiangnya diubah, terus lampunya harus neon, sehingga ketika mati pak RT dengan yang kita intervensi dari kelurahan (Dana Kelurahan) itu bisa langsung diganti,” pungkasnya. (Ihy/Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pelecehan Seksual di Ciputat Disebabkan Minimnya Penerangan"

Posting Komentar