Pemda Tabanan dan OKU Kepincut Mesin ABG di Kota Serang

 

SERANG – Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan melakukan studi banding pengelolaan sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong.

Dalam studi bandingnya mereka tertarik dengan sistem pengelolaan sampah
menggunakan teknologi Mesin Karbon Gen 5 Start Up atau mesin yang diberi nama baru oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang Ipiyanto, mesin ABG (Ape Bae Gelem) karena dapat mengolah semua jenis sampah.

“Sebelumnya kami sudah mendengar kabar bahwa mesin tersebut desainnya sudah ada namun belum terpasang, hingga dua bulan lalu kami dengar bahwa di (Kota) Serang mesinnya sudah ada, makanya kami datang ke sini,” kata Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Tabanan Ida Bagus Wiratmaja, Kamis (5/3/2020).

Persoalan sampah di Tabanan sebagai daerah wisata, menurut Ida Bagus Wiratmaja salah satunya sampah. “Sampah di sana mencapai 70 hingga 80 ton per hari. Sistem yang kami gunakan untuk menangani itu melalui sanitary land field, namun karena keterbatasan anggaran sampah ditumpuk dan diratakan namun lama-lama gas metan ya menyebabkan terbakar,” kata dia.

Diakui Ida Bagus Wiratmaja bahwa mesin buatan Dr. Ishenny’s tersebut akan diterapkan di Tabanan, Bali.
“Sangat tertarik dan kami dan akan segera kami lakukan (di Bali),” jelasnya.

Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin menyatakan kebanggaannya akan terobosan yang dilakukan pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang. Menurutnya, pihak Pemkot Serang akan menambah 45 unit mesin ABG. “Kita lihat nanti apakah bisa di perubahan (APBD-P),” kata dia.

Subadri menilai bahwa pola pengelolaan sampah yang sudah dilakukan bukan saja menjadi solusi atas persoalan sampah, lebih dari itu hasil olahan dapat bernilai ekonomi. “Kita buat regulasinya dulu,” kata dia.

Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang. Menurutnya pengelolaan sampah di Kota Serang sudah mampu menyita perhatian Pemda di tempat lain secara nasional.

Sebelumnya, Budi menilai pengelolaan sampah di Kota Serang sangat buruk. Mulai dari rusaknya beberapa alat dan bangunan. Selain itu TPSA Cilowong rawan bencana longsor. “Tapi saat ini sudah jauh lebih baik walau memang harus terus ditingkatkan dan perhatian Pemprov Banten,” ujarnya.

Untuk diketahui, cara kerja mesin tersebut menyelesaikan masalah timbunan sampah menjadi karbon aktif, dan masalah limbah air lindi menjadi biopestisida dan pupuk (2 in 1), masalah plastik menjadi fuel premium, karosene, solar dan biji plastik, serta menghasilkan listrik yg distore di battery mobil 70 A dan 12 volts, ini merupakan teknologi karbonisasi.

Selain itu, alat tersebut dapat mengolah air bersih menjadi air minum dan mengolah samoah plastik menjadi bahan bakar dan biji plastik.
(You/Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemda Tabanan dan OKU Kepincut Mesin ABG di Kota Serang"

Posting Komentar