Covid-19 Semakin Mengancam Warga Indonesia, Komando Harus Ditangan Jokowi Bukan Menteri

RMOLBANTEN. Data hingga Kamis (16/4) tercatat ada 5.516 orang terinfeksi, 496 meninggal dan pasien yang sedang menjalani perawatan medis sebanyak 4.472 orang.

Artinya, perkembangan kasus virus corona baru atau Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin memprihatinkan.

Melihat trend itu, analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyatakan, penanganan Covid-9 harus dilakukan lebih serius. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan optimisme dan semangat dalam menghadapi pandemik global virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.

Supaya terarah dan efektif Adi mengusulkan Presiden Joko Widodo segera mengambil alih komando penanganan wabah yang sudah mematikan hampir 500 nyawa ini.

Selain Covid-19 sudah ditetapkan sebagai bencana nasional, alasan lain pentingnya diambil alih Jokowi karena menteri seharusnya hanya menjalankan tugas instruksional dari kepala pemeirntahan.

"Penanganannya yang bisa memberikan opotimisme dan semangat menghadapi wabah ini, bagaimana caranya, harus diamblil oleh presiden, kalau nggak ya wapres lah," terang Adi dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/4).

Adi mengungkapkan wabah Covid-19 harus jadi momentum pembuktian jargon kerja Jokowi.

Jika penanganan dilakukan terpusat di Istana, maka kejadian silang pendapat antar menteri dan pejabat di tengah pandemik tidak akan terjadi.

"Jargonnya kan kerja kerja kerja itu harus dibuktikan dengan diambil oleh istana, sehingga keputusan politik yang terkait penanganan corona ini ya terpusat di istana, selama ini kan banyak informasi dan kebijakan yang bertabrakan, menteri ini ngomong A yang B. Ini memunculkan suasana tidka nyaman di masyarakat," demikian Adi Prayitno. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2RLmGWp
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Covid-19 Semakin Mengancam Warga Indonesia, Komando Harus Ditangan Jokowi Bukan Menteri"

Posting Komentar