Dokter Bungkam, Kematian Ibu Yuli Asal Kota Serang Kini Jadi Misteri
RMOLBANTEN. Kematian Yuli Nur Amelia (43) warga asal Kota Serang masih menyimpan sejumlah misteri. Baca: Innalilahi, Ibu Yuli Yang Mengaku Tidak Makan Dua Hari Akibat Wabah Corona Meninggal Dunia
Sebelum meninggal Yuli ini viral karena mengaku tidak makan selama dua hari akibat imbas wabah corona. Berbagai bantuan datang Ibu Yulipasca pemberitaan di media, baik online, cetak dan televisi.
Media sosial pun ramai dengan perbincangan Yuli ini.
Sampai ada kabar Yuli ini meninggal dunia saat di bawa ke Puskesmas Singadaru. Sampai saat ini, publik menduga-duga apa penyebab kematian ibu Yuli ini. Ada yang ngaitkan dengan Covid-19 adapula yang mengaitkan dengan kelaparan.
Menanggapi itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Serang menerangkan Yuli Nur Amelia (43) meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Singandaru.
Kejadian bermula sekitar pukul 14.30 WIB, saat Yuli tak sadarkan diri di kediamannya di Lontar Baru, Senin (20/4) kemarin.
"Kami turut berbela sungkawa. Betul meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Singandaru", ujar Jurubicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang Hari W Pamungkas, Selasa (21/4).
Informasi yang diterimanya, pasien sesampainya di puskesmas Singandaru Dokter setempat langsung memeriksa pasien.
"Sampai di Puskesmas Singandaru, dokter periksa pasien sudah tidak bernafas, tidak ada denyut nadi dan refleks mata sudah hilang," katanya.
"Beberapa tindakan medis pun diambil, pompa jantung sampai tiga kali pengulangan namun tidak ada perubahan. Dokter sudah maksimal namun Allah berkehendak lain," lanjutnya.
Dokter belum bisa menyimpulkan penyebab pasien meninggal dunia. Baca: Cerita Keluarga Yuli Asal Kota Serang Tidak Makan Dua Hari Akibat Wabah Corona
"Dokter engga berani menyimpulkan sakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter. Ditambah suaminya bilang almarhumah engga punya riwayat sakit apapun", katanya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, kata Hari, telah maksimal dalam merespons segala hal yang menyangkut masyarakat Kota Serang.
"Sebelumnya kan berita ramai keluarga almarhumah nahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19, sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu," ungkapnya.
"Pemkot Serang tanggung jawab untuk masyarakatnya, kami berupaya maksimal untuk kebutuhan masyarakat," lanjutnya
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam melawan penyebaran virus corona.
"Kami memiliki keterbatasan, kami butuh semua pihak, kami engga bisa kerja sendiri, butuh semua elemen untuk bekerjasama saling support," tandasnya.
"Jangan lagi ada saling menyalahkan, sama-sama kita lagi ikhtiar menyelesaikan masalah pandemi ini," tutup hari.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi atas kejadian ini menyarankan, kepada setiap warga di Kota Serang, apabila mengetahui tetangga terdeteksi kurang makan. Segera lapor ke tingkat RT maupun RW setempat, jangan mengucilkan maupun menjatuhkan.
"Intinya sekarang kita intropeksi diri, jangan saling menyalahkan. Bahwa yang namanya kejadian sudah pasti ada yang mengatur. Tetapi, agar kejadian hari ini tidak terjadi kembali di Kota Serang," terangnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3anHutK
via gqrds
Sebelum meninggal Yuli ini viral karena mengaku tidak makan selama dua hari akibat imbas wabah corona. Berbagai bantuan datang Ibu Yulipasca pemberitaan di media, baik online, cetak dan televisi.
Media sosial pun ramai dengan perbincangan Yuli ini.
Sampai ada kabar Yuli ini meninggal dunia saat di bawa ke Puskesmas Singadaru. Sampai saat ini, publik menduga-duga apa penyebab kematian ibu Yuli ini. Ada yang ngaitkan dengan Covid-19 adapula yang mengaitkan dengan kelaparan.
Menanggapi itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Serang menerangkan Yuli Nur Amelia (43) meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Singandaru.
Kejadian bermula sekitar pukul 14.30 WIB, saat Yuli tak sadarkan diri di kediamannya di Lontar Baru, Senin (20/4) kemarin.
"Kami turut berbela sungkawa. Betul meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Singandaru", ujar Jurubicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang Hari W Pamungkas, Selasa (21/4).
Informasi yang diterimanya, pasien sesampainya di puskesmas Singandaru Dokter setempat langsung memeriksa pasien.
"Sampai di Puskesmas Singandaru, dokter periksa pasien sudah tidak bernafas, tidak ada denyut nadi dan refleks mata sudah hilang," katanya.
"Beberapa tindakan medis pun diambil, pompa jantung sampai tiga kali pengulangan namun tidak ada perubahan. Dokter sudah maksimal namun Allah berkehendak lain," lanjutnya.
Dokter belum bisa menyimpulkan penyebab pasien meninggal dunia. Baca: Cerita Keluarga Yuli Asal Kota Serang Tidak Makan Dua Hari Akibat Wabah Corona
"Dokter engga berani menyimpulkan sakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter. Ditambah suaminya bilang almarhumah engga punya riwayat sakit apapun", katanya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, kata Hari, telah maksimal dalam merespons segala hal yang menyangkut masyarakat Kota Serang.
"Sebelumnya kan berita ramai keluarga almarhumah nahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19, sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu," ungkapnya.
"Pemkot Serang tanggung jawab untuk masyarakatnya, kami berupaya maksimal untuk kebutuhan masyarakat," lanjutnya
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam melawan penyebaran virus corona.
"Kami memiliki keterbatasan, kami butuh semua pihak, kami engga bisa kerja sendiri, butuh semua elemen untuk bekerjasama saling support," tandasnya.
"Jangan lagi ada saling menyalahkan, sama-sama kita lagi ikhtiar menyelesaikan masalah pandemi ini," tutup hari.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi atas kejadian ini menyarankan, kepada setiap warga di Kota Serang, apabila mengetahui tetangga terdeteksi kurang makan. Segera lapor ke tingkat RT maupun RW setempat, jangan mengucilkan maupun menjatuhkan.
"Intinya sekarang kita intropeksi diri, jangan saling menyalahkan. Bahwa yang namanya kejadian sudah pasti ada yang mengatur. Tetapi, agar kejadian hari ini tidak terjadi kembali di Kota Serang," terangnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3anHutK
via gqrds
0 Response to "Dokter Bungkam, Kematian Ibu Yuli Asal Kota Serang Kini Jadi Misteri"
Posting Komentar