Ngalor-Ngidul Menggantang Asap, Jelaskan Naik Berapa Persen Kalau Omnibus Law Sah!

RMOLBANTEN. Sejumlah pemangku kebijakan tetap kekeuh membahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Draf sudah dikirim pemerintah ke DPR dan sedang digodok oleh Badan Legislatif (Baleg).

Situasi kritis akibat wabah virus corona baru atau Covid-19 ternyata tidak menyurutkan legislatif dan eksekutif meneruskan pembahasan ini.

Wajar jika publik menyangsikan penanganan wabah virus corona.

Melihat situasi itu, ekonom senior DR. Rizal Ramli bertanya-tanya target yang ingin dicapai di balik kengototan para dewan dan pemerintah.

Rizal Ramli meminta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberi hitungan pasti mengenai persentase peningkatan ekonomi, total investasi asing, hingga lapangan kerja yang diciptakan andai RUU tersebut disahkan.

"Berapa persen peningkatan pertumbuhan ekonomi. DPR, Airlangga (Menko Perekonomian) jangan hanya ngalor-ngidul menggantang asap,” ujar RR biasa disapa dalam Twitter pribadinya, Selasa (14/4).

RR mengingatkan bahwa kesalahan analisa dan diagnosis telah terjadi dalam omnibus law. Sehingga akan gagal atau menghasilkan kebijakan yang salah.

Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk tidak membuang-buang waktu hanya untuk hal-hal yang tidak ada kejelasannya.

mengingat dalam prediksi RR, RUU Ciptaker yang ditolak banyak kaum buruh tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi.

"Ini cuma hiburan konflik kepentingan. Kenapa anda (Jokowi) membuang-buang waktu untuk mendorong hukum yang memiliki sedikit dampak pada pertumbuhan ekonomi, investasi, dan pekerjaan?” demikian RR. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/3a23QR7
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ngalor-Ngidul Menggantang Asap, Jelaskan Naik Berapa Persen Kalau Omnibus Law Sah!"

Posting Komentar