PT Shyang Yao Fung di Tangerang Bakal PHK Ribuan Buruh

KOTA TANGERANG – Pada masa pandemi Corona, ribuan buruh di Kota Tangerang jadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sedikitnya 2.500 buruh pabrik PT Shyang Yao Fung, di Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang siap-siap diberhentikan dalam dua tahap. Yakni pada 13 Mei 2020 sekitar 1.800 buruh bakal dirumahkan dan pada 20 Mei 2020 jumlah sisanya akan bernasib sama. Rencana PHK ini muncul seiring beredarnya surat berkop PT Shyang Yao Fung yang ditujukan kepasa serikat buruh di lingkungan perusahaan. Surat itu berperihal rencana PHK massal di perusahaan tersebut.

Saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Wakil Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Tangerang Hardiansyah membenarkan informasi tersebut. Pihaknya telah mendapat laporan bahwa PT Shyang Yao Fung yang berlokasi di Kecamatan Jatiuwung kini paling besar jumlahnya yaitu 2.500 buruh yang di-PHK.

Data yang diperolehnya, dari 48 perusahaan di Kota Tangerang yang lakukan PHK dengan dalih efek pandemi Covid-19, di posisi pertama PT Shyang Yao sebanyak 2.500 karyawan, Kedua PT Bintang Citra Pratama 826 dan ketiga diduduki oleh PT Nurhasta Pratama sebanyak 811 karyawan.

“PT Shyang Yao Fung paling banyak, ada 2.500 yang di-PHK sari 48 perusahaan atau pabrik yang ada di Kota Tangerang,” ungkap Hardi, Kamis (30/4/2020).

Menurut dia, kebijakan ini terpaksa dilakukan oleh perusahaan lantaran imbas dari pandemi Covid-19 yang semakin meresahkan. Selain itu, kebijakan PSBB mengakibatkan daya jual perusahaan terus alami penurunan.

“Sementara, perusahaan harus tetap produksi barang dan pendapatan pun menurun. Bahan baku semakin mahal sementara daya beli masyarakat menurut. Perusahaan tidak ada pemasukan. Langkah ini mau tidak mau harus dikeluarkan,” jelasnya

SPSI Kota Tangerang mendorong Pemkot untuk menyalurkan bantuan kepada semua buruh yang terkena PHK. Kemudian, langkah selanjutnya agar karyawan tersebut setelah pandemi Covid-19 usai, pemerintah harus bisa menjanjikan pekerjaan pada mereka.

“Kita mendorong itu (bantuan) pastinya jadi mereka yang terdata akan mendapat bantuan didata lewat RT dan RW agar tidak tumpang tindih. Lalu kepastian untuk dapat kerja lagi,” pungkasnya.

Sampai berita ini tayang, pihak perusahan dan Disnaker Kota Tangerang masih terus dimintai keterangan. Wartawan telah berupaya menghubungi melalui panggilan telpon dan percakapan WhatsApp namun belum mendapat balasan.

(Tra/Ren/Red)

Tweet

Subscribe to receive free email updates: