Gde Siriana: Test Corona Masih Di Bawah Bangladesh, Ini Pilkada Mau Nyontoh Korsel

RMOLBANTEN. Di tengah pandemik Covid-19, Pemerintah dinilai tidak tahu mana prioritas yang harus dikerjakan.

Masyarakat saat ini mengeluhkan ekonomi, ta[oi pemerintah tetap ngotot menyelenggarakan pilkada serentak pada tahun ini dengan anggaran Rp 15 triliun.

Di tengah pandemik saat ini rakyat lebih butuh makan, bukan pilkada.

Demikian disampaikan Board Member of Bandung Innitiaves Network, Gde Siriana Yusuf, Sabtu (9/5).

Anggaran pilkada Rp 15 triliun, kata Gde Siriana, sangat berarti untuk recovery ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19.

Dalam suatu kesempatan debat dengan salah satu orang Istana, Gde Siriana, bertanya apa urgensi pilkada tetap jalan pada tahun ini tepatnya Desember.

Selain anggarannya bisa digunakan untuk masyarakat terdampak Covid-19, pada Desember nanti belum diketahaui apakah virus corona akan berakhir.

Jawaban orang Istana itu, Korea Selatan juga bisa menggelar pemilu saat Covid-19.

Lalu, Gde Siriana kembali bertanya, berapa jumlah tes corona di Indonesia, dan dibandingkan dengan Koresl?

Dijelaskan Gde Siriana, tes corona di Indonesia hanya 526 tes per 1 juta penduduk. Sementara di Korsel, 12.773 tes per 1 juta penduduk.

"Kok bisa ya kalian bikin negara ini seperti orang miskin yang berlagak kaya," terang Gde Sriana.

"Miskin tapi banyak mau, tidak pakai prinsip prioritas. Pilkadanya mau nyontoh Pemilu Korea, tapi tes coronanya saja masih di bawah Bangladesh," demikian disampaikan Gde Siriana seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOLID. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/3dnUxx0
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gde Siriana: Test Corona Masih Di Bawah Bangladesh, Ini Pilkada Mau Nyontoh Korsel"

Posting Komentar