Longgarkan PSBB, PKS: Bolehkah Tenaga Medis Ikut Ajukan Cuti?

RMOLBANTEN. Walaupun kurva sebaran virus corona baru atau Covid-19 belum melandai. Pelonggaran penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bersiap dilakukan di Indonesia.

"Banyak masyarakat merasa terkekang, tidak kerja, dan jenuh di rumah karena PSBB. Konon itu salah satu alasan Pak Jokowi siap-siap longgarkan PSBB,” ujar Presiden PKS Sohibul Iman dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (17/5).

Jika benar hal itu yang jadi alasan pelonggaran PSBB, maka akan sangat berbahaya bagi nasib bangsa ini.

Sebab, masyarakat Indonesia tentu sadar bahwa tenaga medis menjadi yang peling terkekang dan jenuh selama pandemik Covid-19.

Ini lantaran mereka menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19. Mereka juga harus selalu bersiap di rumah sakit dan jarang pulang ke rumah untuk menemui keluarga.

Bahkan tidak sedikit juga yang sengaja tidak pulang karena takut menulari keluarganya.

"Dengan pelonggaran PSBB, apa meraka boleh minta cuti dan stay at home? Gawat,” tegasnya.

Sohibul Iman menilai bahwa virus corona pasti diremehkan oleh keangkuhan manusia jika hanya dilihat dari sisi ukuran.

Tapi dari segi kekuatan, virus ini mampu meruntuhkan pertahanan tubuh manusia dan menghentikan perekonomian di seluruh dunia.

"Dan kini pelan namun pasti, sedang merobohkan benteng-benteng keangkuhan manusia. Mari insyafi diri ini,” demikian Sohiul Iman. [dzk]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/2LynKt8
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Longgarkan PSBB, PKS: Bolehkah Tenaga Medis Ikut Ajukan Cuti?"

Posting Komentar