Memaksakan Kegiatan Ekonomi Di Tengah Covid-19 Seperti Mendorong Mobil Mogok

RMOLBANTEN. Pemerintah pusat seringkali melontarkan sejumlah wacana yang bertujuan mendorong perekonomian agar kembali aktif di tengah pandemik Covid-19 yang masih mewabah.

Presiden Joko Widodo belakangan malah meminta masyarakat berdamai dengan Virus corona atau Covid-19 sampai vaksin ditemukan.

Menanggapi itu, Pengurus Badan Pelaksana Harian (BPH) DPP Partai Demorat, Taufiqurrahman, mengatakan pola pikir pemerintah yang demikian adalah cara berpikir linier yang keliru dan berbahaya.

"Kalau pun kegiatan ekonomi tetap dipaksakan di tengah pandemik Covid-19 masih tinggi, itu ibarat kita mendorong mobil berbadan besar yang sedang mogok. Sebuah pekerjaan yang sia-sia dan sulit," terang Taufiqurrahman, Minggu (9/5).

Investor dari luar negeri pun, kata Taufiq, pasti berpikir ulang untuk masuk ke tanah air lantaran belum sepenuhnya Covid-19 melandai.

Bisa dipastikan juga produksi dalam negeri tetap masih akan melambat, sementara subsidi atau bantuan sosial akan menjadi beban terbesar karena anggaran negara semakin menipis.

"Saya tidak bisa membayangkan apabila kita memaksakan kegiatan ekonomi di tengah pandemik, ini justru bisa melahirkan potensi gelombang kedua (second wave) Covid-19," ujar Mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD 2017-2019 itu.

"Jika ini terjadi, maka akan jauh lebih berbahaya dan melahirkan bencana yang lebih besar dari gelombang yang pertama," demikian Taufiurrahman dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID. [dzk]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/2Ai4j5P
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Memaksakan Kegiatan Ekonomi Di Tengah Covid-19 Seperti Mendorong Mobil Mogok"

Posting Komentar