Kelaparan, Kakek di Ciruas Serang Ganjal Perut dengan Kapuk Bantal
SERANG – Seorang kakek bernama Mbah Sarani hanya hidup sebatang kara. Warga Kampung Pariuk, Desa SIngamerta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang tersebut tak memiliki sanak saudara setelah sang istri meninggal.
Hidup hanya dari uluran tangan tetangga, Sarani yang sudah tak mampu berdiri dengan kondisi penglihatan dan pendengaran yang sudah merosot semakin membuat kondisinya mengenaskan.
Sejak memasuki masa pandemi, para tetangga yang biasanya memberikan makanan juga mulai jarang datang. Dalam kondisi lapar dan seringkali terbaring di kasur tua, kakek Sarani mengganjal perut dengan kapuk dari bantal dan kasurnya yang usang untuk menghilangkan rasa lapar.
Hanya nenek Khadijah, tetangga yang masih kerap mengunjungi Sarani untuk berbagi makanan seadanya karena kondisi ekonomi yang nyaris serupa. Kondisi kakek Sarani itu kemudian viral di dunia maya setelah diunggah oleh akun Sopia Imaliawati.
“Mbah suka kelaparan, hanya ada air di samping kasurnya. Saking laparnya, mbah sampai-sampai makan kapuk dari bantal dan kasurnya sebagai pengganjal perut,” tulis Imaliawati, Kamis (11/6/2020).
Selain foto kakek Sarani, videonya diunggah ke media sosial dan sudah dibagikan ratusan kali oleh warganet. “Minta alamat lengkapnya,” ujar beberapa warganet yang tergerak untuk berbagi makanan untuk kakek Sarani.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berupaya untuk mengkonfirmasi Camat Ciruas Eri Suhaeri. Ponsel yang bersangkutan tidak dalam kondisi aktif. Nomor lain menyatakan panggilan dialihkan.
(you/red)
0 Response to "Kelaparan, Kakek di Ciruas Serang Ganjal Perut dengan Kapuk Bantal"
Posting Komentar