Physical Distancing Tak Hambat Dukungan Pertamina ke Pelaku UMKM
JAKARTA – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu pihak yang terkena dampak pandemi Covid-19. Dalam risetnya, Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI) mengungkapkan pelaku bisnis UMKM merupakan salah satu sektor yang terpukul karena penurunan daya beli serta pembatasan kegiatan.
Padahal pada krisis ekonomi yang pernah terjadi sebelumnya, seperti tahun 1998 dan 2008, sektor UMKM mampu menjadi bantalan ekonomi negara di tengah krisis. Hal ini memicu berbagai pihak untuk memberikan stimulus pada sektor UMKM, seperti pinjaman, relaksasi perbankan, pelatihan online dan sebagainya, baik dari sektor swasta maupun dari pemerintah.
Tak tinggal diam, PT Pertamina (Persero) juga ambil bagian dalam pengembangan UMKM tersebut.
Sebelum pandemi, Pertamina telah memiliki berbagai program untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Salah satunya melalui Program Kemitraan (PK), yakni program pengembangan pelaku usaha UMKM diantaranya melalui permodalan, pemberian pelatihan dan sertifikasi, serta akses pasar.
“Program kemitraan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial Pertamina dalam mendorong kemandirian masyarakat, khususnya UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Sehingga secara tidak langsung, Pertamina juga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” jelas Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region III Dewi Sri Utami.
Pada program ini, pelaku usaha dapat mengajukan proposal untuk menjadi mitra binaan Pertamina. Proposal diajukan ke Pertamina atau melalui website https://ift.tt/2AmOGtW. Kemudian, Pertamina akan melakukan survey dan wawancara untuk melihat potensi bisnis dan pengembangan usaha tersebut.
Biasanya, survey dan wawancara dilakukan secara langsung tatap muka. Namun, pada masa pandemi, sosialisasi program, survey dan wawancara dilakukan secara daring, atau dengan teknologi video call jarak jauh/online. Hal ini sejalan dengan protokol pencegahan Covid-19, untuk saling menjaga jarak (physical distancing).
“Meski tidak bisa bertemu langsung, kami berkomitmen untuk menyalurkan modal usaha. Terlebih saat ini, kami memahami pentingnya dukungan bagi pelaku UMKM. Tak hanya permodalan, peluang bisnis dan akses pasar yang dimiliki Pertamina akan sangat membantu pelaku usaha untuk berkembang, meski berada dalam keterbatasan karena pandemi Covid-19,” tambah Dewi.
Pinky Movement Jaring Pengusaha UMKM Bright Gas
Salah satu sektor usaha yang telah menikmati sosialisasi Program Kemitraan secara daring salah satunya adalah sekelompok pengusaha LPG Bright Gas Pertamina. Pada sosialisasi virtual, Pemilik Pangkalan LPG dapat berdiskusi tentang Program Kemitraan dengan tim Pertamina.
“Meski telah menjadi pemilik Pangkalan LPG, aspek permodalan juga menjadi salah satu tantangan. Dana Program Kemitraan ini akan menjadi potensi pengusaha LPG untuk membangun usahanya, seperti menambah investasi tabung LPG non subsidi atau kendaraan transportasi pengantar LPG,” tambah Dewi.
Dia menjelaskan, Pengusaha Pangkalan LPG terjaring pada program Pinky Movement, yakni kemitraan untuk UMKM yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.
Selain Pangkalan LPG, Pinky Movement juga merangkul pengusaha UMKM yang menggunakan Bright Gas seperti kuliner dan laundry.
Dewi menambahkan, penyaluran dana kemitraan bervariatif hingga Rp 200 juta, tergantung skala bisnis dan kebutuhan pengembangan usaha
Kemitraan ini, lanjutnya, juga terbuka untuk semua sektor usaha, diantaranya pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, perdagangan, industri, jasa dan lain-lain, dengan aset maksimal 500 juta rupiah.
Untuk informasi detail mengenai Program Kemitraan, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 atau melalui https://ift.tt/2AmOGtW. (You/Red)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut