Azmi Abubakar Berusaha Tegar, Rekomendasi PDIP Buat Dirinya Diganti Keponakan Prabowo

RMOLBANTEN. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Azmi Abubakar, menjadi sosok yang paling jadi sorotan dari deklarasi Partai Gerindra untuk Pilkada Tangsel.

Deklarasi Gerindra itu mengusung pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk maju pada Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 9 Desember 2020 mendatang.

Sebelum deklarasi Gerindra, Muhamad sudah lebih dulu diusung oleh PSI dan Hanura, berpasangan dengan Azmi Abubakar.

Bahkan, duet Muhamad-Azmi ini sudah mensosialisasikan diri ke masyarakat.

Foto mereka berdua dengan baju senada dengan jargon "Tangsel Untuk Semua" sudah beredar di media sosial dan terpampang di jalan-jalan di Kota Tangerang Selatan.

Namun, saat Pilkada semakin dekat, Muhamad tiba-tiba berpaling dari Azmi dan beralih ke Rahayu Saraswati, Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dua partai besar, Gerindra dan PDIP mengawal pasangan ini. Hanura yang awalnya mengusung Muhamad-Azmi, pun beralih ke Muhamad-Rahayu.

Deklarasi Gerindra diumumkan langsung oleh Ketua Umum Prabowo Subianto, didampingi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Prabowo Subianto, Jakarta Selatan, Senin (20/7).

Bang Bewok -sapaan akrab Azmi- kaget karena merasa tidak diberi tahu perihal sosok Rahayu yang akan menggantikan dirinya.

Azmi Abuabakar tidak menyerah begitu saja. Ia lantas memperjuangkan SK rekomendasi PDIP yang diberikan kepadanya jauh sebelum rekomendasi terhadap Rahayu Saraswati. Paling tidak ia ingin meminta gambaran utuh kenapa rekomendasi terhadap dirinya batal.

Kepada redaksi Kantor Berita RMOLBanten, Azmi menyebut rekomendasi itu SK No.1377. Namun ketika redaksi mau mengelaborasi lebih jauh terkait SK itu, Azmi menjawab ada komitmen untuk tidak menyebarkan.

Kepada redaksi, Azmi menceritakan kedatangan ke Kantor DPP PDIP seperti sedang kembali ke rumah sendiri, karena pada 27 Juli 1996, dirinya ada dibarisan massa yang membela Bu Megawati pada saat itu.

"Saya beberapa hari lalu, berkesempatan bertemu Sekjend PDIP, Bung Hasto di ruangannya di kantor DPP PDIP ," kata Azmi.

"Saya berusaha tegar menyampaikan. Saat ini (24 tahun kemudian) ada peristiwa politik dimana saya harus menyaksikan posisi saya sebagai calon wakil kepala daerah yang direkomendasikan PDIP sebelumya, harus diambil alih atau digantikan oleh keponakan pak Prabowo," terang Azmi.

Pertemuannya dengan Sekjen PDIP itu, kata Azmi terjadi pada hari Jumat, 24 Juli 2020, pukul 14.00 WIB.

Dalam pertemuannya itu, Azmi seakan ingin mengatakan jangan melupakan sejarah atau ia bahasakan denga jargon khas PDIP, "JASMERAH".

Ditanya bagaimana respon Hasto ketika mendapat cerita dari Azmi dan konstelasi dukungan PDIP awal terhadap dirinya di Pilkada Tangsel.

"Saya tidak bisa jelaskan," demikian Azmi Abubakar.

Diketahui walau rekomendasi PDIP santer mengusung Muhamad-Saraswati, tapi sampai saat ini belum ada pengumuman resmi dari DPP PDIP seperti yang dilakukan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang mengumumkan langsung Muhamad berpasangan dengan keponakannya itu.

Cerita akan berubah setelah resminya pengumuman rekomendasi PDIP apakah ke Azmi Abubakar seperti rekomendasi awal atau ke Rahayu Saraswati seperti rekomendasi baru.

Menarik untuk ditunggu.

Sebagai informasi Gerindra dan PDIP masing-masing memiliki delapan kursi di DPRD Tangsel. Sementa Hanura, 1 kursi.

Sedangakan PSI sebagai partai baru memiliki 4 kursi DPRD Tangsel dari Pemilu 2019 lalu. [dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/303cvRR
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Azmi Abubakar Berusaha Tegar, Rekomendasi PDIP Buat Dirinya Diganti Keponakan Prabowo"

Posting Komentar