Terbukti Kata Rizal Ramli, Lockdown Memang Butuh Biaya Besar Tapi Dampak Ekonomi Lebih Kecil
RMOLBANTEN. Sampai saat ini kasus virus corona baru (Covid-19) di Indonesia belum menampakkan titik akhir.
Perdebatan penanganan wabah virus corona telah terjadi sejak virus itu kali pertama diketahui masuk Indonesia pada awal Maret.
Publik ramai menyarankan pemerintah untuk melakukan lockdown, sementara pemerintah keukeuh menolak.
Bukan tanpa alasan, permintaan lockdown. Pasalnya banyak negara maju yang sigap melakukan langkah itu untuk meminimalisasi sebaran wabah dengan waktu yang cepat.
Pemerintah Indonesia telihat enggan menerapkan lockdown lantaran khawatir ekonomi akan macet dan turun secara drastis.
Direktur Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf teringat dengan pernyataan tokoh nasional DR. Rizal Ramli.
Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut, kata Gde Siriana, tegas memberi pertimbangan agar pemerintah melakukan lockdown.
"Mengutip Rizal Ramli bahwa lockdown memang membutuhkan biaya besar. Meski begitu, dampak ekonomi kan lebih kecilâ,â kenangnya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (24/7).
Kata Gde Siriana, terbukti. Hingga kini jalan yang ditempuh pemerintah belum memberi manfaat berarti.
Belum ada kejelasan kapan puncak corona akan terjadi mengingat grafik yang konsisten terus menanjak.
"Ekonomi juga nggak jelas solusinya mau sepertu apa. Sejak awal kita sudah lihat bahwa kebijakan Covid-19 lebih dipengaruhi kepentingan ekonomi,â demikian Gde Siriana. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/30K388r
via gqrds
Perdebatan penanganan wabah virus corona telah terjadi sejak virus itu kali pertama diketahui masuk Indonesia pada awal Maret.
Publik ramai menyarankan pemerintah untuk melakukan lockdown, sementara pemerintah keukeuh menolak.
Bukan tanpa alasan, permintaan lockdown. Pasalnya banyak negara maju yang sigap melakukan langkah itu untuk meminimalisasi sebaran wabah dengan waktu yang cepat.
Pemerintah Indonesia telihat enggan menerapkan lockdown lantaran khawatir ekonomi akan macet dan turun secara drastis.
Direktur Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf teringat dengan pernyataan tokoh nasional DR. Rizal Ramli.
Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut, kata Gde Siriana, tegas memberi pertimbangan agar pemerintah melakukan lockdown.
"Mengutip Rizal Ramli bahwa lockdown memang membutuhkan biaya besar. Meski begitu, dampak ekonomi kan lebih kecilâ,â kenangnya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (24/7).
Kata Gde Siriana, terbukti. Hingga kini jalan yang ditempuh pemerintah belum memberi manfaat berarti.
Belum ada kejelasan kapan puncak corona akan terjadi mengingat grafik yang konsisten terus menanjak.
"Ekonomi juga nggak jelas solusinya mau sepertu apa. Sejak awal kita sudah lihat bahwa kebijakan Covid-19 lebih dipengaruhi kepentingan ekonomi,â demikian Gde Siriana. [dzk]
Mngutip @RamliRizal bhw quot;lockdown mmg mmbutuhkn biaya besar. Meski bgt, dampak ekonomi kan lbh kecil.quot; Kini trbukti, msh blm jelas kpn puncak Covid19 di RI, ekonomi jg gak jelas solusinya mau spt apa. Sjk awal kita sdh lihat bhw kbijakan Covid lbh dipengaruhi kpentingan ekonomi.
mdash; Siriana (@SirianaGde) July 23, 2020
from RMOLBanten.com https://ift.tt/30K388r
via gqrds
0 Response to "Terbukti Kata Rizal Ramli, Lockdown Memang Butuh Biaya Besar Tapi Dampak Ekonomi Lebih Kecil"
Posting Komentar