Indonesia Double Krisis, Dahlan Iskan: Pemimpin Pinter Saja Tidak Cukup Untuk Mengatasi
RMOLBANTEN. Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2011-2014, Dahlan Iskan, menyampaikan krisis yang dialami Indonesia saat ini berbeda dengan krisis yang pernah dialami sebelumnya.
Tak bisa dipungkiri Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang cukup hebat.
Hal itu disampaikan Dahlan Iskan dalam webinar yang diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertema kepemimpinan di masa krisis, Senin (21/9).
"Harus diakui krisis kali ini double krisis. Pertama krisis (ekonomi) itu sendiri, kedua untuk menyelesaikan krisis itu kita dibatasi oleh tidak bisa berkumpul (krisis kesehatan)," terang Dahlan Iskan.
Kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini dijelaskan Dahlan Iskan, membatasi para pemimpin untuk bergerak dalam mengatasi krisis. Saat ini, pemimpin negara seperti presiden tak bisa maksimal mengumpulkan pemangku kepentingan untuk membahas dan menyelesaian krisis.
"Banyak juga di masa krisis, pemimpin terjun ke lapangan untuk membangun solidarity maker. Tapi itu tidak bisa dilakukan di zaman Covid ini," urainya.
Karenanya, Dahlan Iskan, berpandangan kondisi pandemi saat ini, diperlukan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dua kali lipat lebih baik dalam menghadapi krisis.
"Ini dibutuhkan seorang pemimpin yang secara pribadi memang dia kapasitasnya luar biasa, terutama bagaimana bisa menarasikan krisis ini dengan sangat meyakinkan sesuai dengan latar belakang pengalaman, keilmuan, track record," jelasnya.
"Pinter saja tidak cukup, tapi harus pandai menarasikan persoalan, (dalam arti) menguasai persoalannya," demikian Dahlan Iskan dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3kBW9XB
via gqrds
Tak bisa dipungkiri Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang cukup hebat.
Hal itu disampaikan Dahlan Iskan dalam webinar yang diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertema kepemimpinan di masa krisis, Senin (21/9).
"Harus diakui krisis kali ini double krisis. Pertama krisis (ekonomi) itu sendiri, kedua untuk menyelesaikan krisis itu kita dibatasi oleh tidak bisa berkumpul (krisis kesehatan)," terang Dahlan Iskan.
Kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini dijelaskan Dahlan Iskan, membatasi para pemimpin untuk bergerak dalam mengatasi krisis. Saat ini, pemimpin negara seperti presiden tak bisa maksimal mengumpulkan pemangku kepentingan untuk membahas dan menyelesaian krisis.
"Banyak juga di masa krisis, pemimpin terjun ke lapangan untuk membangun solidarity maker. Tapi itu tidak bisa dilakukan di zaman Covid ini," urainya.
Karenanya, Dahlan Iskan, berpandangan kondisi pandemi saat ini, diperlukan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dua kali lipat lebih baik dalam menghadapi krisis.
"Ini dibutuhkan seorang pemimpin yang secara pribadi memang dia kapasitasnya luar biasa, terutama bagaimana bisa menarasikan krisis ini dengan sangat meyakinkan sesuai dengan latar belakang pengalaman, keilmuan, track record," jelasnya.
"Pinter saja tidak cukup, tapi harus pandai menarasikan persoalan, (dalam arti) menguasai persoalannya," demikian Dahlan Iskan dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3kBW9XB
via gqrds
0 Response to "Indonesia Double Krisis, Dahlan Iskan: Pemimpin Pinter Saja Tidak Cukup Untuk Mengatasi"
Posting Komentar