Saraswati: Tempe Garda Depan Ketahanan Pangan Di Tengah Pandemi Covid-19
RMOLBANTEN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Tahu dan Tempe di Kedaung Pamulang Tangerang Selatan, masih menjadi sebuah potensi yang luar biasa. Usaha rumahan ini bahkan menjadi garda ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
Hal disampaikan bakal calon walikota Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dalam tulisannya di fanspage miliknya, Sabtu (19/9).
Saraswati -biasa dipanggil- mengatakan, saat pandemi sekarang ini, di mana hampir seluruh sektor perekonomian mengalami hambatan, usaha sederhana pembuatan tempe ini tetap bisa bertahan dan memiliki pasar yang signifikan.
"Sekali lagi, ini benar-benar fenomena potensi yang luar biasa," terang Saraswati yang telah mengunjungi langsung UMKM tempe dan tahu di Pamulang ini.
Diurai Saraswati, tempe merupakan produk asli Indonesia, dan itu bisa menjadi aset pangan terdepan. Tempe secara ilmiah memiliki manfaat yang banyak sekali.
Secara terapikal kata Saraswati, tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain).
"Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain," ujar Saraswati.
Tempe kata keponakan Prabowo Subianto ini menjadi pengganti protein hewani yang relatif terjangkau oleh masyarakat luas.
"Masyarakat harus menjangkau kocek dalam-dalam bila harus membeli daging sapi atau ayam di pasar semisal. Tidak untuk tempe. sepotong besar, atau biasa disebut satuan papan, berharga antara 5.000 â" 8.000 rupiah, cukup untuk dimakan 4 orang perhari. Jelas jauh lebih terjangkau untuk manfaat yang sama," terang Saraswati.
"Tidak hanya itu, walau sering dipandang remeh, manfaat protein tempe sebenarnya lebih maksimal dan rendah resiko dibanding sumber hewani," sambung Saraswati.
Lebih lanjut masih kata Saraswati, proses yang dihasilkan oleh kapang tempe, membuat proteinnya menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang ada pada sumber hewani.
"Karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan pada anak kecil hingga lansia sekalipun," ujarnya.
"Karakter ini menjadikan tempe adalah sumber pangan yang luar biasa potensial untuk menjadi garda depan ketahanan pangan, terutama bagi masyarakat Tangsel," tambah Saraswati.
Menurut aktivis perempuan ini, perlu ditekankan upaya lebih dalam lagi pada penetrasi produk tempe ke masyarakat luas.
Pengrajin tempe kata Saraswati, harus bisa bersentuhan dengan pembeli dari segala macam lapisan. Pemberian bantuan tidak harus melulu memberikan dana insentif tapi tanpa disertai bimbingan maksimal.
"Yang utama pembangunan lingkungan yang tepat, kebersihan terjaga, standar pembuatan, tata kelola yang baik harus diedukasikan secara konsisten pada pengrajin," katanya.
Para pengrajin tempe ini juga harus dipastikan bisa berproduksi semaksimal mungkin tanpa harus risau memikirkan bagaimana cara memasarkan produknya ke masyarakat. Dari sisi keuntungan pun, harus dipastikan para pengrajin kecil ini bisa mendapatkan harga layak yang bisa memastikan kelangsungan usaha mereka ke depannya.
"Ini elemen yang harus diperhatikan ketimbang cuma memberikan insentif lalu pengrajin kecil dibiarkan kebingungan," terang Saraswati.
Sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel, Babeh Muhamad dan dirinya, sudah memiliki program yang berfokus kepada para pelaku UMKM. Salah satunya dengan memaksimalkan upaya digitalisasi dalam menembus pasar.
"Memang fokus kami ke UMKM adalah pada peningkatan kapasitas, digitalisasi itu salah satu caranya. Untuk mereka yang kesulitan menjual atau melakukan transaksi, akan diberikan cara bagaimana supaya penjualan online bisa menjadi dobrakan yang efektif," katanya.
Selain itu, kata Waketum Partai Gerindra ini, penambahan modal juga akan diupayakan lebih besar dari insentif yang ada selama ini. Sehingga UMKM bisa lebih produktif dan terjaga dalam melakukan usahanya.
"Masyarakat Tangsel juga termudahkan dalam mendapatkan sumber pangan yang menyehatkan. Sehingga semua pihak terjamin kesejahteraannya," demikian Saraswati. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3iOQehi
via gqrds
Hal disampaikan bakal calon walikota Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dalam tulisannya di fanspage miliknya, Sabtu (19/9).
Saraswati -biasa dipanggil- mengatakan, saat pandemi sekarang ini, di mana hampir seluruh sektor perekonomian mengalami hambatan, usaha sederhana pembuatan tempe ini tetap bisa bertahan dan memiliki pasar yang signifikan.
"Sekali lagi, ini benar-benar fenomena potensi yang luar biasa," terang Saraswati yang telah mengunjungi langsung UMKM tempe dan tahu di Pamulang ini.
Diurai Saraswati, tempe merupakan produk asli Indonesia, dan itu bisa menjadi aset pangan terdepan. Tempe secara ilmiah memiliki manfaat yang banyak sekali.
Secara terapikal kata Saraswati, tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain).
"Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain," ujar Saraswati.
Tempe kata keponakan Prabowo Subianto ini menjadi pengganti protein hewani yang relatif terjangkau oleh masyarakat luas.
"Masyarakat harus menjangkau kocek dalam-dalam bila harus membeli daging sapi atau ayam di pasar semisal. Tidak untuk tempe. sepotong besar, atau biasa disebut satuan papan, berharga antara 5.000 â" 8.000 rupiah, cukup untuk dimakan 4 orang perhari. Jelas jauh lebih terjangkau untuk manfaat yang sama," terang Saraswati.
"Tidak hanya itu, walau sering dipandang remeh, manfaat protein tempe sebenarnya lebih maksimal dan rendah resiko dibanding sumber hewani," sambung Saraswati.
Lebih lanjut masih kata Saraswati, proses yang dihasilkan oleh kapang tempe, membuat proteinnya menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang ada pada sumber hewani.
"Karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan pada anak kecil hingga lansia sekalipun," ujarnya.
"Karakter ini menjadikan tempe adalah sumber pangan yang luar biasa potensial untuk menjadi garda depan ketahanan pangan, terutama bagi masyarakat Tangsel," tambah Saraswati.
Menurut aktivis perempuan ini, perlu ditekankan upaya lebih dalam lagi pada penetrasi produk tempe ke masyarakat luas.
Pengrajin tempe kata Saraswati, harus bisa bersentuhan dengan pembeli dari segala macam lapisan. Pemberian bantuan tidak harus melulu memberikan dana insentif tapi tanpa disertai bimbingan maksimal.
"Yang utama pembangunan lingkungan yang tepat, kebersihan terjaga, standar pembuatan, tata kelola yang baik harus diedukasikan secara konsisten pada pengrajin," katanya.
Para pengrajin tempe ini juga harus dipastikan bisa berproduksi semaksimal mungkin tanpa harus risau memikirkan bagaimana cara memasarkan produknya ke masyarakat. Dari sisi keuntungan pun, harus dipastikan para pengrajin kecil ini bisa mendapatkan harga layak yang bisa memastikan kelangsungan usaha mereka ke depannya.
"Ini elemen yang harus diperhatikan ketimbang cuma memberikan insentif lalu pengrajin kecil dibiarkan kebingungan," terang Saraswati.
Sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel, Babeh Muhamad dan dirinya, sudah memiliki program yang berfokus kepada para pelaku UMKM. Salah satunya dengan memaksimalkan upaya digitalisasi dalam menembus pasar.
"Memang fokus kami ke UMKM adalah pada peningkatan kapasitas, digitalisasi itu salah satu caranya. Untuk mereka yang kesulitan menjual atau melakukan transaksi, akan diberikan cara bagaimana supaya penjualan online bisa menjadi dobrakan yang efektif," katanya.
Selain itu, kata Waketum Partai Gerindra ini, penambahan modal juga akan diupayakan lebih besar dari insentif yang ada selama ini. Sehingga UMKM bisa lebih produktif dan terjaga dalam melakukan usahanya.
"Masyarakat Tangsel juga termudahkan dalam mendapatkan sumber pangan yang menyehatkan. Sehingga semua pihak terjamin kesejahteraannya," demikian Saraswati. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3iOQehi
via gqrds
0 Response to "Saraswati: Tempe Garda Depan Ketahanan Pangan Di Tengah Pandemi Covid-19"
Posting Komentar