Kritik Ahli FKM UI: Jangan Jadikan Kasus Corona Jakarta Pembenaran Pilkada Aman
RMOLBANTEN Kritik terhadap pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut penyelenggaraan pilkada tidak berkaitan dengan tingkat kerawanan pandemi dinilai keliru. Kritik pun terus bermunculan.
Setelah politisi Demokrat Andi Arief, kali ini ahli epidemiologi dan biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengkritik statement Mahfud MD itu.
Ia menilai perbandingan yang dibuat Menko Mahfud bias.
Membandingkan peningkatan kasus di wilayah yang ada pilkada dengan wilayah yang tidak ada pilkada adalah hal keliru dan tidak sebanding.
"Tidak sebanding, comparison bias," tulis Pandu melalui akun Twitter miliknya, Minggu (4/10).
Pandu tegas meminta Mahfud untuk tidak menggunakan perbandingan contoh kasus di Jakarta sebagai pembenaran bahwa pilkada itu aman atau tidak akan meningkatkan kasus.
"Kasus naik terus, juga paslon dan banyak lagi terinfeksi," jelas Pandu dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID.
Sebelumnya, Mahfud MD sempat menyindir DKI Jakarta yang tidak ikut pilkada, namun justru mengalami jumlah kasus Covid-19 yang selalu tinggi.
"Di DKI yang tidak ada pilkada, justru angka infeksinya tinggi, selalu menjadi juara satu tertinggi penularannya," sentil mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/33qh5ey
via gqrds
Setelah politisi Demokrat Andi Arief, kali ini ahli epidemiologi dan biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengkritik statement Mahfud MD itu.
Ia menilai perbandingan yang dibuat Menko Mahfud bias.
Membandingkan peningkatan kasus di wilayah yang ada pilkada dengan wilayah yang tidak ada pilkada adalah hal keliru dan tidak sebanding.
"Tidak sebanding, comparison bias," tulis Pandu melalui akun Twitter miliknya, Minggu (4/10).
Pandu tegas meminta Mahfud untuk tidak menggunakan perbandingan contoh kasus di Jakarta sebagai pembenaran bahwa pilkada itu aman atau tidak akan meningkatkan kasus.
"Kasus naik terus, juga paslon dan banyak lagi terinfeksi," jelas Pandu dilansir dari Kantor Berita Politik RMOLID.
Sebelumnya, Mahfud MD sempat menyindir DKI Jakarta yang tidak ikut pilkada, namun justru mengalami jumlah kasus Covid-19 yang selalu tinggi.
"Di DKI yang tidak ada pilkada, justru angka infeksinya tinggi, selalu menjadi juara satu tertinggi penularannya," sentil mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut. [dzk]
Keliru bila membandingkan peningkatan kasus di wilayah yang ada pilkada dengan wilayah yg tidak ada pilkada. TIDAK SEBANDING, comparison bias. Jangan untuk pembenaran bahwa pilkada itu AMAN, atau TIDAK meningkatkan kasus. KASUS NAIK TERUS, juga paslon amp; banyak lagi terinfeksi. pic.twitter.com/P74MeEcOJH
mdash; Juru Wabah (@drpriono1) October 3, 2020
from RMOLBanten.com https://ift.tt/33qh5ey
via gqrds
0 Response to "Kritik Ahli FKM UI: Jangan Jadikan Kasus Corona Jakarta Pembenaran Pilkada Aman"
Posting Komentar