Mahasiswa Ancam Bawa Massa Lebih Besar Jika Airin Mangkir Tidak Mau Duduk Bareng
RMOLBANTEN Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus, telah dijanjikan oleh Asda 1, Rahmat Salam untuk bisa bertemu dan beraudiensi dengan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany guna membahas pengesahan UU Cipta Kerja.
Hal itu langsung disambut baik oleh teman-teman mahasiswa. Dan, meredakan ketegangan antara mahasiswa dan Satpol PP Tangsel yang berjaga.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat, Ramadhan menegaskan, pada saat pertemuan yang akan dilakukan pada Senin (12/10), ia akan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa di Tangsel tentang Omnibus Law.
"Kita ingin menyampaikan aspirasi ke Ibu Airin, bahwasannya Bu Airin untuk menyampaikan aspirasi kita kepada Presiden untuk membuat Perpu begitu, terhadap UU Omnibus Law ini. Karena apa, Tangsel ini kita lihat banyak industri dan banyak sekali buruh-buruh yang terdampak jika Omnibus Law ini," tegas Ramadhan di Balai Kota Tangsel, Jalan Raya Maruga, Ciputat, Tangsel, Kamis (8/10).
Lanjutnya, Airin sebagai lembaga eksekutif mempunyai peluang untuk bisa berkomunikasi dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo.
"Bu Airin sebagai eksekutif bisa dan ada komunikasi dengan Presiden begitu, memberikan aspirasi ke Bu airin agar aspirasi kami tercapai dan Perpu di keluarkan," tuturnya.
Ramadhan yang mewakil organisasi Cipayung Plus juga memberikan peringatan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, agar memberikan waktu mahasiswa untuk bertemu. Kalau tidak mahasiswa mengancam akan menurunkan massa lebih besar lagi.
"Kalau tidak menemui, kita akan turun kembali dengan gelombang yang lebih besar. Karena bukan hanya sifatnya Omnibus Law ini, karena masih banyak yang harus kita kritisi ini di Tangsel baik infrastruktur dan sebagainya, artinya mahasiswa harus menjadi general control terhadap perubahan di Tangsel," ungkap Ramadhan.
Sebelumnya, Asda 1, Rahmat Salam berjanji kepada para mahasiswa akan menjembatani mereka bertemu dengan Walikota Tangsel, Airin.
"Aspirasi mereka itu akan ditampung dan disalurkan ke Ibu Wali ke pusat, ya enggak masalah. Ya ini demokrasi sudah terbiasa seperti ini, kita harus sikapi dengan arif jangan juga kita emosi, mudah-mudahan ini bisa kita atasi bersama," ujarnya.
"Ini tentunya ada kontak dengan saya dulu dengan beliau (mahasiswa) dengan waktunya Bu Wali untuk kesepakatan waktunya terserah mereka. Saya sudah berjanji akan menjembatani, maka saya beranikan bahwa ini akan disampaikan," demikian Rahmat Salam. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3jPB9Ni
via gqrds
Hal itu langsung disambut baik oleh teman-teman mahasiswa. Dan, meredakan ketegangan antara mahasiswa dan Satpol PP Tangsel yang berjaga.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat, Ramadhan menegaskan, pada saat pertemuan yang akan dilakukan pada Senin (12/10), ia akan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa di Tangsel tentang Omnibus Law.
"Kita ingin menyampaikan aspirasi ke Ibu Airin, bahwasannya Bu Airin untuk menyampaikan aspirasi kita kepada Presiden untuk membuat Perpu begitu, terhadap UU Omnibus Law ini. Karena apa, Tangsel ini kita lihat banyak industri dan banyak sekali buruh-buruh yang terdampak jika Omnibus Law ini," tegas Ramadhan di Balai Kota Tangsel, Jalan Raya Maruga, Ciputat, Tangsel, Kamis (8/10).
Lanjutnya, Airin sebagai lembaga eksekutif mempunyai peluang untuk bisa berkomunikasi dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo.
"Bu Airin sebagai eksekutif bisa dan ada komunikasi dengan Presiden begitu, memberikan aspirasi ke Bu airin agar aspirasi kami tercapai dan Perpu di keluarkan," tuturnya.
Ramadhan yang mewakil organisasi Cipayung Plus juga memberikan peringatan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, agar memberikan waktu mahasiswa untuk bertemu. Kalau tidak mahasiswa mengancam akan menurunkan massa lebih besar lagi.
"Kalau tidak menemui, kita akan turun kembali dengan gelombang yang lebih besar. Karena bukan hanya sifatnya Omnibus Law ini, karena masih banyak yang harus kita kritisi ini di Tangsel baik infrastruktur dan sebagainya, artinya mahasiswa harus menjadi general control terhadap perubahan di Tangsel," ungkap Ramadhan.
Sebelumnya, Asda 1, Rahmat Salam berjanji kepada para mahasiswa akan menjembatani mereka bertemu dengan Walikota Tangsel, Airin.
"Aspirasi mereka itu akan ditampung dan disalurkan ke Ibu Wali ke pusat, ya enggak masalah. Ya ini demokrasi sudah terbiasa seperti ini, kita harus sikapi dengan arif jangan juga kita emosi, mudah-mudahan ini bisa kita atasi bersama," ujarnya.
"Ini tentunya ada kontak dengan saya dulu dengan beliau (mahasiswa) dengan waktunya Bu Wali untuk kesepakatan waktunya terserah mereka. Saya sudah berjanji akan menjembatani, maka saya beranikan bahwa ini akan disampaikan," demikian Rahmat Salam. [ars]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3jPB9Ni
via gqrds
JACKPOT yang besar hanya di AJOQQ :D
BalasHapusWA : +855969190856