Thousand Friends Zero Enemy, Gaya Prabowo Mirip SBY Dalam Kerjasama Internasional

RMOLBANTEN Di mata dua negara adidaya Amerika Serikat dan China, Indonesia dipandang cukup memiliki peran strategis sehingga kedua negara itu perlu menarik perhatian Indonesia untuk bersekutu.

Atas tarikan dua negara besar itu, Indonesia harus cerdas dalam menghadapi dua negara tersebut.

Hal itu disampaikan guru besar hubungan internasional, Hikmahanto Juwana saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOLID mengenai rencana pertemuan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper.

Karakter Prabowo Subianto, kata Hikmahanto, mirip Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam melakukan kerjasama internasional.

Sehingga diharapkan Indonesia memiliki posisi netral dengan kedua negara itu atau sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif.

"Dia kan seperti Pak SBY. Thousand friends zero enemy,” ucap Hikmahanto.

Terkait pertemuan Mark Esper dan Prabowo, kata dia, yang dikhawatirkan masyarakat mengubah pola pertemanan Indonesia-China.

Menurut Hikmahanto hal itu tergantung bagaimana Prabowo menentukan sikap secara cerdas.

"Sekarang tinggal bagaimana Indonesia bisa dapat manfaat dari kedua negara tersebut dengan cerdas. Meski oleh AS dan China dibilang licik, karena cerdas dan licik memang tipis. Kita lihat saja bagaimana beliau bermain caturnya,” ujarnya.

Hikmahanto menilai Indonesia sendiri akan bersikap netral antara dua negara adi daya itu.

"Nah Indonesia akan bersikap netral. Nggak mau dijadikan proxy tapi kita bisa keras sama China dengan mengancam kita akan berpihak ke AS,” pungkasnya. [dzk]




from RMOLBanten.com https://ift.tt/3jRzvKR
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Thousand Friends Zero Enemy, Gaya Prabowo Mirip SBY Dalam Kerjasama Internasional"

Posting Komentar