Dampak Pandemi di Pantai Anyer Sepi Pengunjung
KAB. SERANG – Satu lagi sektor yang terkena dampak pandemi adalah sektor pariwisata. Bagi warga pesisir, banyak dari mereka yang menggantungkan hidupnya dari berjualan di warung-warung tepi pantai, namun karena virus corona, di Anyer, Kabupaten Serang, jumlah pengunjung benar-benar terhitung jari.
Ibu Emah, salah seorang pedagang di pantai sekitar Mercusuar Anyer mengeluhkan dampaknya.
“Saat PSBB pertama kita pernah disuruh libur sehari. Tapi setelah itu kita buka warung lagi cuma sepi banget,” ucap Ibu 55 tahun itu, Minggu (8/11/2020).
Dia beserta suami dan anak-anaknya berjualan makanan seperti ketoprak, mie instan, gado-gado dan es kelapa di sekitar mercusuar, Anyer. Dia sendiri berasal dari Cikoneng, Kampung Bojong. Hampir setiap pagi sampai menjelang magrib dia membuka warungnya.
“Hari ini sih lumayan karena di dekat titik nol (monumen Anyer-Panarukan/red) lagi ada yang hajatan. Jadi beberapa tamu mampir ke warung,” katanya.
Menurut data yang dihimpun dari berbagai berita, ketiadaan pengunjung akibat Corona ini jauh lebih sepi dibanding pasca tsunami 2018 lalu. Tentu saja banyak pedagang yang mengalami kerugian, termasuk hotel-hotel di sekitar pantai Anyer.
Ibu Emah berharap para wisatawan baik lokal maupun dari luar kota bisa kembali lagi berkunjung ke pantai Anyer.
Saat ditemui di warungnya, Ibu Emah cukup patuh pada penerapan 3M sesuai protokol kesehatan. Beliau menyediakan air cuci tangan dan menggunakan masker saat ada pelanggan yang mampir.
“Semoga corona cepat hilang, dan pengunjung meningkat seperti dulu lagi,” harapnya.
(AU/Red/SG)
0 Response to "Dampak Pandemi di Pantai Anyer Sepi Pengunjung"
Posting Komentar