Karantina Pertanian Cilegon Perkuat Monitoring Keamanan Pangan

CILEGON – Karantina Pertanian Cilegon memperkuat keamanan pangan dengan melakukan monitoring media pembawa HPHK ke perusahaan yang mengirimkan produk susu dan olahannya.

Satu di antara para pengguna jasa yakni ke PT. Macrosentra Niagaboga yang memproduksi yogurt dan susu UHT, dimana perusahaan ini merupakan pengguna jasa karantina yang rutin melalulintaskan produknya melalui pelabuhan penyeberangan Merak dan termasuk perusahaan yang patuh lapor karantina.

”Tujuan pengiriman ke berbagai daerah di Pulau Sumatera rutin dan relatif sering. Dari data IQFAST bulan Oktober 2020, PT. Macrosentra mengirim produknya sebanyak 561.465 kg yang dilaporkan Karantina Cilegon dari gudang yang ada di Bogor dan Tangerang,” ujar drh. Rifky Danial, Kasie Karantina Hewan, Senin (9/11/2020).

Yogurt terbuat dari 100% fermentasi susu segar. Yogurt cimory mengandung bakteri hidup yakni bakteri asam laktat (lactic acid bacteria) yaitu Lactobaccilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Proses pembentukan bakteri asam laktat terjadi saat fermentasi pada suhu 40-43⁰C dimana laktosa dalam susu diubah menjadi asam laktat. Untuk dapat tetap mempertahankan kandungan bakteri ini, yogurt harus disimpan di suhu dingin (maksimal 15⁰C).

“Perusahaan ini adalah satu diantara pengguna Jasa Karantina yang Patuh dan memperoleh layanan prioritas. Selain itu telah memiliki
Nomor Kontrol Veteriner ( MKV) dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,” ujar Arum Kusnila Dewi, Kabalai.

(Red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Karantina Pertanian Cilegon Perkuat Monitoring Keamanan Pangan"

Posting Komentar