Kemenangan Joe Biden-Kamala Harris Antitesis Praktik Politik Identitas

RMOLBANTEN Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Jimly Asshiddiqie menyebut kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris di Pilpres Amerika Serikat 2020 merupakan momentum untuk rekonsiliasi dunia dari konflik rasial, politik identitas, dan Islamophobia.

Jimly Asshiddiqie yang menjadi anggota DPD RI itu menanggapi perhitungan di Pennsylvania yang dimenangkan Joe Biden dan memastikannya mendapat 273 suara elektoral.

Biden mengunci kemenangan mengalahkan Donald Trump lantaran untuk jadi pemenang pilpres hanya butuh 270 suara elektoral.

"Selamat untuk rakyat AS. Ini baik untuk saling blajar atasi polarisasi,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (8/11).

Joe Biden merupakan penganut Katolik kedua yang berhasil menjadi presiden AS.

Adapun penganut Katolik pertama yang jadi presiden adalah John F. Kennedy.

Kemenangan Biden menjadi menarik lantaran Amerika Serikat merupakan negara berpenduduk Protesran terbesar di dunia.

Sementara Kamala Harris, sambung Jimly, adalah perempuan dan warga kulit hitam pertama yang terpilih menjadi wakil presiden.

"Ini antitesis terhadap meluasnya praktik politik identitas, konflik rasial, dan bahkan kebencian antar agama di dunia,” demikian Jimly Asshiddiqie. [dzk]



from RMOLBanten.com https://ift.tt/2IjjX4W
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kemenangan Joe Biden-Kamala Harris Antitesis Praktik Politik Identitas"

Posting Komentar