Limbah Scrap Kerap Picu Kegaduhan, Kebijakan Manajemen PT KOS Disoal

CILEGON – Sikap manajemen PT Krakatau Osaka Steel (KOS) dituding kurang tegas dalam pengambilan kebijakan menyangkut peluang kerja sama pemanfaatan limbah besi scrap yang dihasilkan perusahaan kepada pengusaha lokal secara bergiliran.

Bahkan akibat tidak adanya kebijakan perusahaan untuk melelangkan limbah produksi itu, dipandang kerap memicu adanya polemik di antara masyarakat Cilegon mengingat limbah yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis.

“Ya seharusnya kenapa tidak nerapin sistem lelang (limbah scrap) saja yang profesional. Jadi jika ada perusahaan yang kalah harus legowo, nah bagi yang menang berkomitmen untuk memperhatikan dan peduli dengan masyarakat,” saran Awara, Direktur PT Mahes Jaya Steel, salah satu perusahaan yang bergerak di bisnis besi bekas kepada wartawan belum lama ini.

Ia menilai, dengan adanya kebijakan adil, tegas dan merata dari manajemen, maka perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel dan perusahaan Jepang Osaka Steel.co.ltd secara otomatis sudah turut andil dalam menjaga kondusifitas daerah dan hubungan di antara seluruh pihak-pihak yang berkepentingan.

“Setiap tahunnya selalu seperti itu (gaduh) di masyarakat. Tahun kemarin perusahaan saya juga pernah mengalaminya, yang harus diperhatikan ini manajemen PT KOS-nya yang menurut saya kurang tegas dalam pengambilan kebijakan. Melalui lelang secara profesional tentunya akan ada kesempatan atau peluang untuk pengusaha-pengusaha khususnya Kota Cilegon,” imbuhnya.

Baca : Kisruh Proyek Scrap, Masyarakat Sekitar PT KOS Sebut Ada Upaya Adu Domba

Sayangnya hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan apa pun dari manajemen PT KOS. Corporate Secretary PT KOS, Tito Reagen yang dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, tidak merespon upaya konfirmasi wartawan. (dev/red)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Limbah Scrap Kerap Picu Kegaduhan, Kebijakan Manajemen PT KOS Disoal"

Posting Komentar