Pemegang 6 Benda Peninggalan Nabi : Saya Termasuk Orang yang Beruntung

PANDEGLANG – Ahmad Mutawali Al Maki atau yang akrab disapa haji Maki mengaku menjadi salah satu orang yang sangat beruntung karena dipercaya untuk merawat benda peninggalan nabi Muhammad SAW.

Dirinya menceritakan, awal mula diamanatkan sebagai orang yang bisa menyimpan benda peninggalan nabi Muhammad SAW bermula dari mengisi salawat saat pembukaan pameran benda peninggalan nabi Muhammad SAW di Museum Banten lama.

Saat itu dirinya bertemu dengan Profesor Abdul Manang Embong dan sempat berbincang serta memberikan masukan terkait kegiatan tersebut. Setelah perbincangan itu, tiba-tiba sang profesor mengangkat dirinya sebagai anak dan menitipkan 6 benda itu. Namun dengan pesan tidak boleh membuka kotak penyimpanannya sebelum sampai di rumahnya yang berada di Kampung Kebon Cau, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang.

“Alhamdulilah saya termasuk orang yang beruntung. Setelah (acara) itu saya diangkat sebagai anaknya dan kata beliau mau tidak diamanatkan sesuatu, saat penutupan (acara) itu diamanatkan nya dan saya bilang insya Allah saya siap. Pada pukul 21.00 WIB (usai penutupan acara) saya diberikan kotak dan beliau berkata jangan dibuka sebelum datang ke rumah,” jelas Maki menirukan pembicaraannya dengan sang profesor, Kamis (26/11/2020).

Maki melanjutkan, sesampainya di rumah, dirinya langsung membuka kotak pemberian tersebut dan sangat kagum dengan benda yang ada di dalam kotak tersebut. Benda yang ada di dalam kotak tersebut tidak lain adalah rambut Rasullulah sebanyak 2 helai, darah sisa bekam Rasulullah, benang-benang dari selimut Rasulullah, tanah Makbaror atau tanah yang berasal dari rumah Rasulullah, batu sijil atau batu yang dibawa burung Ababil serta batu Ka’bah.

“Beliau (Profesor) mengatakan ‘tolong sebar ke seluruh Indonesia khususnya warga Banten agar mereka tidak susah-susah bertabarok dan siapapun yang datang padamu layani dengan baik’ itu pesan beliau,” katanya.

Ia juga menceritakan pengalamannya setelah mendapatkan 6 benda tersebut. Pengalaman tersebut ia anggap sangat luar biasa karena dianggap di luar nalar manusia.

“Kalau pengalaman-pengalaman banyak sekali, banyak orang yang aneh lah. Ada orang yang berjalan 50 ribu kilometer dari Kalimantan kesini dan selama 8 bulan orang ini mencari sesuatu yang berasal dari mimpinya dan kata orang itu ternyata di sini ada salah satu benda peninggalan Baginda Rasulullah SAW dan itu salah satu pengalamannya,” ujarnya.

Menurutnya, di Indonesia sudah banyak warga yang memiliki benda peninggalan nabi Muhammad seperti rambut sang Baginda baik yang terekspose oleh media ataupun yang tidak. Dia juga mengaku sebelum diamanatkan benda peninggalan nabi tidak ada satupun firasat yang datang bahwa dirinya akan menjadi salah satu pemegang benda bersejarah.

“Kalau firasat sama sekali engga ada karena jangankan orang benar, orang yang engga benar juga pengen benda kaya gini kan. Saya sama sekali engga ada firasat cuman hati kecil itu mengatakan seperti ini ‘Sultan Hasanudin secara jasad sudah meninggal tapi secara ruh masih ada dan mengatakan beliau ingin menyambut kedatangan Rasulullah’ itu yang saya rasakan pada saat itu,” tuturnya.

Terakhir ia menambahkan, bagi masyarakat yang ingin melihat dan menyentuh benda peninggalan nabi bisa datang langsung ke kediamannya dan hanya dibuka untuk umum pada malam Minggu di setiap akhir bulan. Selain itu, para tamu juga diwajibkan bersuci terlebih dahulu dan tidak boleh berhenti membaca salawat.

“Sangat terbuka lebar untuk masyarakat yang ingin melihat dan bertabarok kesini. Saya buka setiap satu bulan sekali di malam Minggu akhir bulan. Adabnya (aturan) itu selayaknya kita bertemu dengan Baginda Rasulullah kita harus suci dan tidak boleh berhenti membaca salawat. Adapun untuk menyentuh saya sudah siapkan akrilik mungkin hanya itunya saja tapi kalau untuk menyentuh langsung saya juga harus menjaga,” tutupnya. (Med/Red)

Tweet

Subscribe to receive free email updates: