Trump Tidak Menyerah Walau Sudah Dinyatakan Kalah
RMOLBANTEN Presiden Donald Trump menegaskan pihaknya tidak akan menyerah untuk waktu dekat. Pernyataan Capres Petahana itu disampaikan di tengah perayaan kemenangan untuk pasangan dari Partai Demokrat, Joe Biden-Kamala Haris.
Donald Trump tampaknya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kekalahan dari jauh-jauh hari. Pada Sabtu (7/11), Trump menegaskan akan melanjutkan strategi hukum untuk membalikkan hasil perolehan suara dari negara bagian yang dimenangi oleh lawannya, Joe Biden.
"Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir," kata Trump dalam sebuah pernyataan dirilis oleh tim kampanyenya seperti dikutip Reuters.
Walau begitu, para sekutu dan penasihat Trump mengakui peluang sang presiden untuk mengamankan kursinya di Gedung Putih sangatlah kecil.
"Dia harus membiarkan penghitungan ulang dilanjutkan, mengajukan klaim apa pun yang ada, dan kemudian jika tidak ada perubahan, dia harus mengakui (kekalahannya)," kata salah satu ajudan Trump.
Partai Republik diketahui mencoba mengumpulkan setidaknya 60 juta dolar AS untuk mendanai gugatan hukum di beberapa negara bagian yang mereka klaim telah curang.
Meski lebih dari setengah dari uang yang terkumpul akan digunakan untuk membayar utang kampanye.
Anggota Republik yang berada di luar barisan pemerintahan memperingatkan, Trump dapat menodai sejarah jika akhirnya ia tidak dapat keluar dengan anggun. Itu juga akan mempengaruhi kekuatan politiknya di masa depan.
"Tidak mungkin baginya untuk mencalonkan diri lagi pada 2024 jika dia dipandang sebagai pecundang," tutur seorang sumber Partai Republik di Kongres.
Trump dinyatakan kalah setelah Biden berhasil mengambil alih kendali di Pennsylvania dan mengumpulkan 273 suara elektoral. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/36fBnrd
via gqrds
Donald Trump tampaknya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kekalahan dari jauh-jauh hari. Pada Sabtu (7/11), Trump menegaskan akan melanjutkan strategi hukum untuk membalikkan hasil perolehan suara dari negara bagian yang dimenangi oleh lawannya, Joe Biden.
"Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir," kata Trump dalam sebuah pernyataan dirilis oleh tim kampanyenya seperti dikutip Reuters.
Walau begitu, para sekutu dan penasihat Trump mengakui peluang sang presiden untuk mengamankan kursinya di Gedung Putih sangatlah kecil.
"Dia harus membiarkan penghitungan ulang dilanjutkan, mengajukan klaim apa pun yang ada, dan kemudian jika tidak ada perubahan, dia harus mengakui (kekalahannya)," kata salah satu ajudan Trump.
Partai Republik diketahui mencoba mengumpulkan setidaknya 60 juta dolar AS untuk mendanai gugatan hukum di beberapa negara bagian yang mereka klaim telah curang.
Meski lebih dari setengah dari uang yang terkumpul akan digunakan untuk membayar utang kampanye.
Anggota Republik yang berada di luar barisan pemerintahan memperingatkan, Trump dapat menodai sejarah jika akhirnya ia tidak dapat keluar dengan anggun. Itu juga akan mempengaruhi kekuatan politiknya di masa depan.
"Tidak mungkin baginya untuk mencalonkan diri lagi pada 2024 jika dia dipandang sebagai pecundang," tutur seorang sumber Partai Republik di Kongres.
Trump dinyatakan kalah setelah Biden berhasil mengambil alih kendali di Pennsylvania dan mengumpulkan 273 suara elektoral. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/36fBnrd
via gqrds
0 Response to "Trump Tidak Menyerah Walau Sudah Dinyatakan Kalah"
Posting Komentar