Cuti Panjang Akhir Tahun Dibatalkan, Garuda Indonesia Prediksi Kenaikan Penumpang

RMOLBANTEN. Pemerintah telah secara resmi memangkas cuti bersama menjadi hanya tiga hari. Namun, Maskapai Garuda Indonesia tetap optimis adanya kenaikan penumpang pada libur bersama Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, prediksi kenaikan penumpang tersebut dilihat dari antusiasme masyarakat saat libur panjang pada Oktober dan November 2020.

"Kita memprediksi dibanding dengan hari-hari biasa over 20 persen," ungkap Irfan di Hangar 4 GMF, Area Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jum'at (11/12).

Irfan menuturkan, hari-hari biasa yakni merupakan perbandingan dengan masa pandemi. Dia pun menyebut, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat untuk naik maskapai Garuda Indonesia semakin membaik dan mendekati sebelum pandemi Covid-19.

"Kita lihat tren penumpang saat Pandemi Covid-19 ini, jika dilihat peningkatan penumpang saat libur panjang cukup tinggi," jelas Irfan.

Irfan mengungkapkan, meski adanya kenaikan penumpang saat libur panjang, pihaknya tetap akan memberlakukan mengutamakan protokol kesehatan. Seperti menerapkan pembatasan penumpang atau physical distancing di dalam pesawat.

"Pemerintah kan mengatur 70 persen maksimum di dalam pesawat, tapi Garuda hanya 63 persen, tapi untuk Airbus ini hanya 50 persen," tutur Irfan.

Irfan mengatakan, diterapkannya protokol kesehatan ketat di Garuda ini dilakukan semata-mata untuk membantu pemerintah, agar tidak ada peningkatan kasus pasca-liburan Nataru nantinya.

"Janganlah, kita ciptakan situasi yang aman dan nyaman. Jangan sampai kasus meningkat pasca-liburan," pungkas Irfan. [ars]

from RMOLBanten.com https://ift.tt/373Rp9k
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cuti Panjang Akhir Tahun Dibatalkan, Garuda Indonesia Prediksi Kenaikan Penumpang"

Posting Komentar