Diduga Ada 'Anak Pak Lurah' Di Korupsi Bansos Corona, KPK Jangan Ragu Bongkar Yang Terlibat

Investigasi Majalah Tempo ini membongkar para petinggi negeri dalam cae-cawe Bansos Covid-19.
Siapapun orangnya harus sama di mata hukum.
Baca: Kader Banteng: Seharusnya Informasi Penyelidikan KPK Dibuka Di Pengadilan, Bukan Di Media Massa
Investigasi Majalah Tempo, dalam pemberitaanya menyebut sejumlah elite PDI Perjuangan seperti Ketua DPR RI Puan Maharani dan anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Staf Puan Maharani disebut menerima upeti miliaran.
Sedangkan Gibran yang jadi pemenang Pilkada Solo 2020 dituding sebagai orang yang memberi rekomendasi agar pengadaan goodie bag diserahkan ke perusahaan tertentu.
"Yang penting #KorupsiBansosCorona sudah terbuka di publik. Tak penting lagi siapa yang bocorin ke media, siapa yang investigasi, siapa yang beritakan. Sekarang saatnya @KPK_RI mnangkap lagi semua yang terlibat," kata Direktur Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf, Senin (21/12).
Sejumlah istilah dibongkar dalam kasus korupsi bansos yang dinilai tidak asing lagi bagi publik.
Seperti apel washington, apel malang, kardus, pinang, bibit, obat, kacang, pak haji, pak lurah, ikan asin, telur, undangan, pengajian, kiayi, sapi, dll.
"Mestinya @KPK_RI tidak ragu lagi ungkap anak pak Lurah di #KorupsiBansosCorona," tegas Gde Siriana.
"Publik akan mendukung penuh KPK. Tinggal keberanian saja yang dibutuhkan KPK untuk kasus bansos ini," sambungnya.
Menurut dia, dari kasus korupsi Bansos ini juga terungkap bahwa Pemerintah setengah hati bantu UMKM.
"Katanya mau bantu UMKM... Masa bikin goodie bag saja mesti dikasih ke perusahan tekstil besar. Apalagi saat krisis begini," tandasnya. [dzk]
from RMOLBanten.com https://ift.tt/3h6BlqT
via gqrds
0 Response to "Diduga Ada 'Anak Pak Lurah' Di Korupsi Bansos Corona, KPK Jangan Ragu Bongkar Yang Terlibat"
Posting Komentar