Ribuan Warga Kota Serang Masih Tinggal di Tempat Kumuh
SERANG – Ribuan warga Kota Serang masih menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) alias kumuh. Mereka tersebar di enam kecamatan, dan terbanyak di Kecamatan Kasemen. Kurang lebih 3.400 rumah di Kota Serang masih tidak layak huni.
Hal ini diketahui pada acara sosialisasi program bantuan rumah swadaya sekaligus penyerahan kunci secara simbolis kepada penerima bantuan rumah swadaya (dana alokasi khusus) tahun anggaran 2020 di Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang, Selasa (8/12/2020).
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, ribuan RTLH itu tersebar di enam kecamatan di Kota Serang, terbanyak dari enam kecamatan di Kecamatan Kasemen.
“Tahun ini sudah 550 unit RTLH yang kita bantu. Sisanya masih kurang lebih 3400 RTLH, yang terbanyak di Kecamatan Kasemen. Jadi sedikit demi sedikit RTLH ini terselesaikan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk tahun ini ada sebanyak 62 RTLH di empat kelurahan yakni Kelurahan Penancangan, Kasunyatan, Cipare, dan Sayar. Nilai bantuan rehabilitasi rumahnya terbagi dua kategori. Kategori pertama 28 unit senilai Rp35 juta, sedangkan kelompok kedua 35 unit senilai Rp17,5 juta. Anggaran RTLH itu berasal dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2020.
“Kami apresiasi, mudah-mudahan tahun depan bertambah dan bermanfaat untuk masyarakat Kota Serang,” ucapnya.
Kepala DPRKP Kota Serang Iwan Sunardi menjelaskan, untuk tahun 2021 pihaknya menargetkan sebanyak 50 persen dari jumlah 3400 RTLH. Untuk tahun depan kuotanya yang sudah terdaftar by name by address itu 690-an se Kota Serang.
“Mudah-mudahan bertambah, sehingga RTH di Kota Serang terus berkurang, karena ini tuntutan undang-undang, karena masyarakat harus memiliki domisili yang layak dan tidak kumuh,” ucapnya. (Dhe/Red)
0 Response to "Ribuan Warga Kota Serang Masih Tinggal di Tempat Kumuh"
Posting Komentar