Dapat Suntikan Dana 65 Miliar, DPRD: Ada Yang Ditutupi Dari PT Agrobisnis Banten Mandiri

RMOLBANTEN. Ketua Komisi III DPRD Banten, Gembong R Sumedi mengatakan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Agrobisnis Banten Mandiri mendapat suntikan dana awal sebesar Rp10 Miliar telah dicairkan pada 29 Desember 2020.

Kata Gembong, di Tahun 2021 PT Agrobisnis kembali mendapat anggarkan Rp65 miliar sehingga BUMD Agrobisnis kini memiliki modal untuk operasional sebesar Rp75 miliar.

"Nah, Rp75 miliar itu ada beberapa item bisnis yang akan dilakukan mereka, pertama bisnis beras modern (Resmilling). Mereka akan berupaya mencadangkan beras daerah untuk mengantisipasi produksi beras melimpah harga turun ngga ada pembeli dari petani," katanya, Sabtu (23/1).

Politisi PKS itu menjelaskan fungsi BUMD Agrobisnis harus bisa mengadvokasi para petani di Tanah Jawara.

Selain bisnis padi, dikatakan Gembong, PT Agrobisnis akan menyediakan industri ternak sapi perah serta sapi potong dalam rangka menghadapi kebutuhan daging jelang Idul Adha.

"Kebutuhan daging banyak mereka akan mendatangkan hewan ternak dari Timur Indonesia, NTT dan NTB, menyediakan hewan kurban," ujarnya.

Tak hanya ternak sapi, agrobisnis akan kerjasama dengan pakan ternak karena pengusaha pakan banyak di wilayah banten.

"Mereka juga akan bekerjasama dengan petani jahe merah, gula aren itu akan memberdayakan. Bahkan, mereka akan membantu menskill up, petani dikasih modal terus di jual ke BUMD dan akan memasarkan," terang Gembong.

Senada, Wakil Ketua Komisi III DPRD Banten, Ade Hidayat menambahkan, terdapat persoalan yang masih ditutup-tutupi PT Agrobisnis Banten Mandiri. Padahal Agrobisnis harus bisa beroperasi di awal tahun 2021.

Politisi Gerindra itu mencatat alasan PT Agrobisnis Mandiri tidak mengoperasionalkan penggilingan padi modern "Resmilling" berdalih menunggu arahan dan kebijakan dinas pertanian serta badan ketahanan pangan tidak masuk akal.

"Agrobisnis ini kan didirikan sebagai badan usaha, punya otoritas sendiri untuk melakukan bisnis, kenapa harus tergantung dengan dinas pertanian dan badan ketahanan pangan. Ini kan kegiatanya usaha sosial, dan profit oriented," kata Ade.

"Berbeda mereka kan buka dinas, ini harus bisa memutus rantai rente-rente. Jadi adanya agro ini harus bisa langsung dirasakan masyarakat," sambungnya.

Jadi, Dijelaskan Ade, Agrobisnis harus turun langsung ke masyarakat membeli gabah-gabah masyarakat yang ketika panen gabah masyarakat tidak laku karena murah.

"Nah, hadir Agro disitu, sehingga masyarakat terbantu untuk mendapatkan kepastian harga," ujarnya.

Ade pun berharap BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri dapat menjadi wajah baru dalam memberikan kesejahteraan kepada petani.

"Diharapkan agro bisa membentuk tata niaga baru," pungkasnya. [ars]


from RMOLBanten.com https://ift.tt/3c4Tmp1
via gqrds

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dapat Suntikan Dana 65 Miliar, DPRD: Ada Yang Ditutupi Dari PT Agrobisnis Banten Mandiri"

Posting Komentar